REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mesti memperhatikan kebugaran Kevin De Bruyne ketika kembali dari jeda Internasional.
De Bruyne ditarik lebih awal ketika Belgia melawan Inggris dalam pertandingan Nations Leage karena merasa kebugarannya tak 100 persen.
Beberapa hari sebelum laga tersebut, De Bruyne sudah memberikan sinyal dirinya butuh istirahat. Pasalnya, dia mengatakan selama dua tahun bermain sangat padat tanpa mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
“Saya telah bermain penuh selama dua tahun - tetapi tidak ada yang mendengarkan para pemain. Kadang-kadang membuatku khawatir,” dilansir dari Manchester Evenings News, Selasa (13/10).
Menurutnya, jika terus bermain penuh hingga akhir musim maka diyakini tubuhnya sakit. Namun keadaan tersebut tak akan didengarkan oleh klub. Meski kondisinya tak fit, De Bruyne tak akan menolak jika harus bermain melawan Islandia.
Kendati demikian bukan hanya Belgia yang menanti kabar kebugaran De Bruyne tapi juga City. Sebab, usai membela Belgia, City akan melakoni laga hingga 22 pertandingan dalam 72 hari sampai tahun baru dengan asumsi De Bruyne memperkuat negaranya pada jeda internasional November nanti serta memainkan seluruh pertandingan.
Waktu yang sibuk bagi seorang pemain. Oleh karena itu ada kalanya Guardiola mesti menghistirahatkan pemainnya dalam beberapa pertandingan baik di Piala FA, Piala Carabao, Liga Champions atau Liga Inggris. Guardiola memikirkan kondisi mereka agar tak kehilangan tenaga.
Bagi Guardiola, ia sudah lama menyoroti jadwal padat yang merugikan tim. Namun persoalan itu belum terpecahkan hingga sekarang. Untungnya, City memiliki skuat yang cukup berimbang antara skuat utama dan cadangan sehingga dengan mudah melakukan rotasi.