Selasa 13 Oct 2020 15:09 WIB

Alfa, Gajah di Taman Rimba Jambi Kehilangan Pasangan

Alfa stres karena kehilangan pasangannya.

Alfa, Gajah di Taman Rimba Jambi Kehilangan Pasangan. Seekor gajah Sumatera jantan.
Foto: FB Anggoro/Antara
Alfa, Gajah di Taman Rimba Jambi Kehilangan Pasangan. Seekor gajah Sumatera jantan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Alfa, gajah sumatera berjenis kelamin jantan di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi dipastikan masih sendiri atau tanpa pasangan untuk beberapa waktu ke depan setelah kematian pasangannya Yanti. Belum ada rencana mendatangkan penggantinya.

"Kami belum mengetahui apakah akan mendatangkan gajah betina ke Taman Rimba Jambi sebagai pengganti Yanti," kata Kepala Seksi Tata Usaha UPTD Kebun Binatang Taman Rimba Jambi Kamarul Jaman, Selasa (13/10).

Baca Juga

Untuk mendatangkan gajah ke Taman Rimba Jambi membutuhkan persetujuan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Hal itu karena hajah merupakan satwa yang dilindungi sehingga membutuhkan persetujuan dari BKSDA jika hendak mendatangkannya.

Kamarul menjelaskan sebelum Yanti mati, kebun binatang sudah pernah mengajukan penggantian ke BKSDA, namun tidak disetujui. Penggantian satwa gajah tersebut diajukan karena gajah yang ada di Taman Rimba sudah tua.

Yanti, gajah betina yang mati di taman tersebut berusia 38 tahun. Saat ini, pengelola kebun binatang masih fokus melakukan perawatan terhadap Alfa yang mengalami stres karena kematian pasangannya beberapa waktu lalu.

Saat ini kondisi gajah tersebut dalam keadaan baik serta stres yang dialami gajah jantan tersebut sudah berangsur membaik. BKSDA Jambi mengatakan belum ada wacana mendatangkan gajah betina ke Kebun Binatang Taman Rimba Jambi.

"Kami belum kepikiran mengganti gajah betina yang mati di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi," kata Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement