Selasa 13 Oct 2020 15:43 WIB

Hadapi La Nina, BPBD Jabar Minta 10 Daerah Ekstra Waspada

Selain logistik, edukasi kebencanaan melalui mitigasi bencana juga dilakukan.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Kegiatan ekspedisi desa tangguh bencana tsunami BNPB di pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya, Senin (5/8).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kegiatan ekspedisi desa tangguh bencana tsunami BNPB di pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya, Senin (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--BMKG telah memberikan peringatan terkait adanya perkiraan fenomena la nina dalam musim penghujan akhir 2020 hingga awal 2021 mendatang. Karena, la nina menyebabkan intensitas hujan lebih lebat atau tinggi daripada tahun lalu. 

Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Dani Ramdan, daerah-daerah yang memiliki kerawanan pergerakan tanah maupun memiliki kerawanan banjirpun mendapat atensi berlebih mulai dari mitigasi maupun kesiapan logistiknya. 

BPBD Jabar, telah menandai kota/kabupaten yang perlu mendapatkan kewaspadaan ekstra. Dani menjalaskan daerah yang harus ekstra waspada tersebut ada sekitar 10 daerah. Yakni di wilayah Bogor Sukabumi. Lalu, ke wilayah selatan ada Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran yang harus menjadi perhatian. 

Kemudian, kata dia, di utara daerah Karawang, Subang karena punya muara Sungai Citarum. Termasuk Bekasi dengan potensi sungai Bekasi itu akan berdampak juga. "Kemudian ya Bandung Raya di khususnya Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung dan Kota Bandung," katanya.