REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar berbagi bacaan dzikir yang sering ia baca. KH Nasaruddin Umar mengatakan dzikir ini diajarkan kepadanya saat menjadi santri pondok pesantren. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut.
- Memulai dengan membaca Istighfar,
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العظيم
Astaghfirullahal Adzim
- Membaca kalimat tauhid 10 kali,
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
- Membaca ayat kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu la ilaha illa huw, al-ḥayyul-qayyụm, la ta`khuzuhụ sinatuw wa la na`ụm, lahụ ma fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
- Membaca ayat awal Surat Al-Baqarah 1-5
- Membaca ayat terakhir Surat Al-Baqarah
- Membaca surat Al-Ikhlas
- Membaca surat Al-Falaq
- Membaca surat An-Nas
- Membaca Subhanallah 33 kali
- Membaca Alhamdulillah 33 kali
- Membaca Allahu Akbar 33 kali
- Lalu berdoa. Jika mau ditambah bisa membaca Laa ilaha illallah.
KH Nasaruddin juga mengatakan dzikir yang paling utama adalah niatnya. Melakukannya sendiri atau berjamaah sama-sama memiliki kelebihan bagi ornag yang mengerjakannya.
"Bagi saya tergantung niatnya, kalau kita sholat berjamaah, 27 kali lebih utama daripada kita sholat sendiri. Ditambah kalau kita dzikir berjamaah bersama teman-teman apalagi dipandu oleh tokoh yang dikagumi, maka akan semakin dekat dengan Tuhan," ujarnya.