REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiai Hilmy Muhammad saat menjadi narasumber Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Seri ke-3 menyampaikan bahwa perlu dukungan masyarakat dan pemerintah untuk peningkatan kapasitas pesantren. Sehingga pesantren bisa menjadi lebih mandiri.
Kiai Hilmy mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pesantren. Adanya UU Pesantren Nomor 18 Tahun 2019 jadi lebih mengamanatkan pemerintah khususnya Kemenag untuk memperhatikan dunia pesantren.
"Diantaranya (memperhatikan) dalam memberikan insentif untuk menjamin kemandirian ekonomi pesantren, ini tidak bisa tidak, baik itu (insentif) dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan seterusnya," kata Kiai Hilmy saat Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Seri ke-3 bertema Strategi Pengembangan Pendidikan Pesantren Pasca Lahirnya UU Pesantren Nomor 18 Tahun 2019 secara virtual, Selasa (13/10).
Kiai Hilmy menegaskan, diperlukan penguatan jaringan dan pembukaan jaringan oleh Kemenag untuk pesantren yang mengembangkan peternakan, pertanian dan perikanan. Maka harus disambungkan ke kementerian yang mengurusi soal pertanian dan peternakan, yang menghubungkannya bisa pemerintah daerah di daerah atau Kemenag di tingkat pusat.
Ia juga usulkan adanya koperasi pesantren. Koperasi pesantren untuk menjamin dan mengupayakan kesejahteraan seluruh warga pesantren. Kemenag juga bisa perlu mengupayakan peningkatan kapasitas pesantren melalui penciptaan klaster ekonomi dan pendidikan.
"Misalnya ada pesantren yang gemar bergerak di bidang peternakan, ada yang berhasil di pesantren, jadikan pesantren itu model pembinaan," jelas saat memberikan materi bertema peningkatan kapasitas pesantren.
Kiai Hilmy menerangkan, pesantren besar yang berhasil mengembangkan peternakan atau pertanian, bisa bekerja sama dengan pesantren-pesantren kecil di sekitarnya. Artinya pesantren yang besar dan hebat bisa memayungi pesantren kecil dalam bidang tertentu, misalnya di bidang pertanian atau peternakan.
Selain itu, ia mengusulkan agar kiai diberi insentif pengembangan ekonomi agar mereka bisa lebih fokus dalam mengajar. Diperlukan juga pengembangan sumber daya dari aspek santri dan penguatan kegiatan pembelajaran di pesantren menjadi tugas utama pesantren.
"Kritik kita kepada dunia pesantren, mohon maaf, adalah bagaimana penguatan kegiatan santri dan pengelolaan dan pengembangan bakat minat santri ini melalui kegiatan yang sifatnya ko kulikuler maupun ekstra kulikuler," kata Kiai Hilmy.
Muktamar Pemikiran Santri Nusantara merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Santri 2020 bertema Santri Sehat Indonesia Kuat. Narasumber yang diundang dalam sesi ini di antaranya Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusyiah Lirboyo di Kediri Kiai Reza Ahmad Zahid, Kiai Hilmy Muhammad, Kiai Lukman Hakim Dimyati Attarmasy, dan Kiai Ulil Abshar Abdalla.
Acara dibuka Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Imam Safe'i. Juga dihadiri Bu Nyai Badriyah Fayumi sebagai penanggap dan Imam Malik sebagai moderator acara.