REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis perlindungan orang utan liar Sumatera (Pongo abelii) asal Inggris, Dr. Ian Singleton, memperoleh anugerah bintang jasa Kerajaan Inggris dari Ratu Elizabeth atas kontribusinya dalam bidang konservasi dan pelestarian lingkungan. Singleton mendapat gelar Officer of the Most Excellent Order of the British Empire (OBE) dalam rangka hari ulang tahun Ratu Kerajaan Inggris pada tahun ini, yang pengumumannya dimundurkan dari Juni karena pandemi Covid-19.
"Penghargaan ini merupakan pengakuan bagi seluruh tim konservasionis berdedikasi, yang sebagian besar adalah orang Indonesia, yang membuat saya merasa senang dan terhormat bisa bekerja sana dengan mereka," kata Singleton, dikutip dari keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Selasa.
Singleton menjalankan proyek pelestarian lewat Program Konservasi Orang Utan Sumatera (SOCP) yang berbasis di Swiss. Inisiatif itu ia dirikan dengan bekerja untuk organisasi lingkungan nonprofit PanEco Foundation pada 2001.
Di Indonesia, SOCP bermitra dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL). Di samping itu, SOCP juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Pekerjaan kita belum selesai, masih banyak orang utan di Sumatra yang dipelihara secara ilegal sebagai hewan peliharaan atau terjebak dan terisolasi di area hutan yang terfragmentasi. Kita perlu membawa mereka kembali ke hutan hujan yang aman dan terlindungi," kata Singleton.
Hingga saat ini, SOCP merawat lebih dari 400 orang utan di pusat karantina dan rehabilitasi organisasi itu. Sebanyak 185 di antaranya telah dilepas ke wilayah Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Jambi dan 125 lebih dilepas ke kawasan Pusat Reintroduksi Orang Utan di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh.
Pada 2017, Singleton juga termasuk dalam tim ilmuwan yang menemukan spesies baru orang utan, yakni orang utan Tapanuli (Pongo tapanulienses), yang berhabitat di ekosistem Batang Toru, Sumatra Utara.
"Melalui Dr. Singleton, kita dapat melihat apa yang mungkin terjadi jika Kerajaan Inggris Raya dan Indonesia bermitra dalam jangka panjang," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menanggapi penganugerahan tersebut.