Selasa 13 Oct 2020 20:55 WIB

Pirlo Sebut Pep Guardiola Sebagai Panutan dalam Kepelatihan

Pelatih Juventus, Andrea Pirlo mengatakan lebih stres menjadi pelatih.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Agung Sasongko
 Andrea Pirlo
Foto: EPA-EFE/FEDERICO PROIETTI
Andrea Pirlo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Juventus, Andrea Pirlo mengatakan lebih stres menjadi pelatih daripada pemain. Ia mengakui pun berusaha mengambil pelajaran dari beberapa pelatih yang pernah bekerja sama dengannya. Selain itu, Pirlo menyebut Pep Guardiola sebagai salah satu panutan.

"Pada tahun-tahun setelah saya berhenti bermain, saya mulai belajar dan menyadari bahwa hari demi hari hasrat (untuk melatih) terus tumbuh," kata Pirlo dikutip dari Football Italia, Selasa (13/10).

Baca Juga

Pirlo memulai hidup sebagai pelatih dengan kemenangan 3-0 yang mengesankan melawan Sampdoria, tetapi Roma menahan Bianconeri dengan hasil imbang 2-2 di pertandingan putaran kedua di musim baru.

Pelatih baru itu mengatakan semakin hari ia menyadari bahwa dia ingin menjadi seorang pelatih dan ingin mendapatkan inspirasi dari para pelatih hebat yang pernah menanganinya selama karirnya sebagai pemain.

"Saya beruntung bisa bekerja dengan beberapa pelatih hebat. Dari (Mircea) Lucescu, yang merupakan salah satu orang pertama saya di Brescia. Dia seorang maestro," katanya.

Selain itu ada Marcello Lippi, Carlo Ancelotti, Antonio Conte dan juga Max Allegri. Ia merasa beruntung bisa bekerja dengan beberapa pelatih top di dunia tersebut. "Saya senang memiliki kesempatan untuk bekerja dengan mereka. Dan saya akan mencoba mengambil sesuatu dari mereka masing-masing," katanya.

Adapun mantan rekan setim Brescia Pep Guardiola adalah salah satu panutan Pirlo dalam kepelatihan. Menurutnya Guardiola adalah contoh bagi semua. Guardiola, kata Pirlo, telah menunjukkan bahwa dia salah satu yang terbaik ketika bersama tim muda Barcelona dan pindah ke tim utama.

"Dia telah menunjukkan bahwa pelatih muda yang ingin mempromosikan jenis sepak bola menyerang tertentu adalah contoh untuk diikuti," ujarnya.

"Kemudian, kita semua memiliki ide kita sendiri dan saya pikir kita perlu membawanya ke depan, tetapi dia jelas merupakan panutan bagi seluruh gerakan sepak bola," tambahnya.

Di Juventus, mantan gelandang ini menemukan banyak wajah yang tidak asing lagi dan mengakui peran barunya mungkin telah membiasakan beberapa teman lamanya.

"Perasaan yang luar biasa. Mereka sangat akomodatif. Mungkin tidak mudah bagi mereka untuk melihat saya sebagai pelatih mereka pada awalnya. Tapi dalam kurun waktu beberapa jam, mereka mengerti bahwa peranku berbeda dari beberapa hari sebelumnya," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement