REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.108 mahasiswa terlibat menjadi Duta Edukasi Perubahan Perilaku. Kegiatan ini dibentuk oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam berharap keikutsertaan mahasiswa bisa berpengaruh ke lingkungan mereka. "Ini tidak hanya untuk mahasiswa, tapi mahasiswa punya orang tua dan keluarganya. Jadi dampaknya tidak hanya pada mahasiswa, tapi juga lingkungannya," kata Nizam, dalam telekonferensi, Selasa (13/10).
Ia menjelaskan, untuk betul-betul mengubah perilaku hidup sehat masyarakat, harus ada agen-agen di keluarga. Perilaku hidup sehat harus menjadi gerakan nasional yang dilakukan tiap masyarakat.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan, tujuan dibentuknya duta ini tidak hanya untuk mencegah Covid-19. Namun, jika diterapkan secara masif dan terus menerus maka akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Perilaku hidup sehat yang dilakukan terus menerus bisa menghindarkan masyarakat dari berbagai macam penyakit. Dalam jangka panjang, kebiasaan hidup sehat ini bisa meningkatkan usia harapan hidup.
"Kita juga berharap, dengan kejadian ini masyarakat akhirnya punya perilaku hidup sehat secara terus menerus, sehingga tidak hanya menghindarkan kita dari Covid-19, tapi seluruh penyakit," kata dia lagi.