REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 49 pelajar yang berniat unjuk rasa ke Jakarta diamankan Polres Metro Bekasi Kota. Mereka diamankan di Bekasi Utara dan Medan Satria. Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian, menuturkan, mereka akan dipulangkan besok dan telah menjalani tes rapid.
"Iya pemulangan besok. Yang reaktif pasti kita pisahin. Yang jelas dari 49 pelajar kita rapid ada satu orang yang reaktif dan sudah di-swab," kata Alfian kepada wartawan, Selasa (13/10).
Dia mengatakan, ketika diamankan para puluhan pelajar ini melakukan shalat berjamaah di aula Polres Metro Bekasi Kota. Mereka juga diberikan semacam tausiah seperti pesantren kilat.
"Ini seperti pondok pesantren kilat supaya ada perbedaan antara ulama mengajak pelajar untuk unras dan kita sebaliknya memberikan tausyiah pelajar agar menjadi generasi yang lebih baik," jelas Alfian.
Para pelajar itu juga diberikan peci serta sarung. Beberapa di antara mereka diketahui membawa semacam obat penenang. Namun, pihaknya masih mendalami apakah obat itu digunakan atau tidak. "Lagi kita tanyakan ke kasat serse kan informasinya membawa bukan memakai," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Selasa (13/10) pagi, Polres Bekasi Utara mengamankan belasan pelajar yang juga berniat melakukan unjuk rasa di ibu kota. Kebanyakan dari mereka berusia di bawah umur.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Chalid Thayib, mengatakan, mayoritas pelajar tingkat SMP dan SMA ini merupakan warga Kabupaten Bekasi salah satunya dari Babelan.
Mereka menggunakan alasan beragam ketika hendak pergi dari rumah masing-masing. Ada yang izin pergi ke rumah kerabat hingga jujur mau ke Kota Tua, Jakarta Barat. Ada juga yang mengatakan akan ikut serta dalam aksi demonstrasi ke Istana Negara.
“Ada juga yang memang jujur mau ke kota tua, alasannya ke kota tua, ada yang jujur mau ke istana negara. Biasalah ini alasan mereka untuk ke sana,” terangnya.