Rabu 14 Oct 2020 05:39 WIB

PLN: 870.790 Pelanggan di NTB Raih Stimulus

870.70 pelanggan PLN terdiri dari bermacam segmentasi tarif

Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). Sebanyak 870.790 pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Nusa Tenggara Barat menikmati stimulus pada September 2020 dalam rangka membantu pemulihan perekonomian selama pandemi COVID-19.
Foto: PLN
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). Sebanyak 870.790 pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Nusa Tenggara Barat menikmati stimulus pada September 2020 dalam rangka membantu pemulihan perekonomian selama pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 870.790 pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Nusa Tenggara Barat menikmati stimulus pada September 2020 dalam rangka membantu pemulihan perekonomian selama pandemi COVID-19.

"Jumlah tersebut terdiri atas berbagai macam segmentasi tarif dan juga pemberian stimulus yang berbeda pada masing masing tarif," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, NTB, Selasa (13/10).

Ia menyebutkan untuk pelanggan rumah tangga subsidi daya 450 volt ampere (VA), stimulus diberikan berupa pembebasan tagihan rekening listrik dan juga token listrik gratis.

Sedangkan pelanggan rumah tangga subsidi daya 900 VA memperoleh potongan harga pembayaran (diskon) tagihan listrik sebesar 50 persen.

Kedua segmentasi tarif tersebut adalah untuk masyarakat yang nomor induk kependudukannya terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial di Kementerian Sosial.

Lasiran menambahkan untuk pelanggan tarif sosial, bisnis dan industri, jenis pemberian stimulus yang diberikan oleh pemerintah adalah berupa program keringanan pembayaran listrik, yaitu pembebasan rekening mininum dan biaya beban atau abonemen, mulai tagihan rekening listrik pada Juli sampai dengan Desember 2020.

"Pemerintah menyadari bahwa dampak yang ditimbulkan akibat pandemi sangat luar biasa kepada masyarakat, terutama di bidang ekonomi. Kami berharap pemberian stimulus tersebut dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi dan membantu meringankan beban masyarakat," katanya.

Sementara itu, Steven, pemilik Lombok Exotic, salah satu toko oleh-oleh yang berlokasi di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, mengungkapkan terima kasihnya kepada pemerintah terkait dengan stimulus tersebut.

"Dengan adanya program tersebut, akan sangat membantu saya dan bagi rekan rekan yang lain juga. Semoga dengan adanya stimulus COVID-19 itu, kita bisa sama sama lebih maju, bisa survivedengan kondisi pandemi saat ini," tuturnya.

Sementara, General Manager Sudamala Hotel and Villa SenggigiLalu Ekhsanjuga menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya stimulus yang diberikan pemerintah melalui PLN.

"Dari yang awalnya saya membayar Rp20 juta, lalu menjadi Rp12 juta di awal pandemi. Kemudian dengan adanya stimulus, kami hanya membayar sesuai dengan konsumsi listrik yang sebenarnya walaupun di bawah energi minimum," ucapnya.

Herani, salah seorang pelanggan rumah tangga daya 450 VA di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, yang memperoleh stimulus ini juga berterima kasih atas adanya program tersebut.

"Saya terima kasih kepada pemerintah. Saya tidak perlu membayar listrik setiap bulan. Jadi uang yang bisa saya gunakan untuk membeli kebutuhan yang lain," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement