REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat selama Senin (12/10) terdapat 25 kejadian bencana. Bencana itu umumnya terjadi di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Bidang Kedarutatan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, dari 25 bencana yang terjadi, 20 kejadian di antaranya adalah tanah longsor. Sementara empat kejadian banjir dan satu kebakaran.
"Alhamdulillah, untuk banjir sudah surut dan warga yang mengungsi sudah pulang. Sekarang kita masih melakukan penanganan longsor," kata dia, Selasa (13/10).
Penanganan tanah longsor dilakukan di Kecamatan Salopa yang menutup jalur Manonjaya-Salopa. Penangan itu baru dilakukan pada Selasa, sebab hari sebelumnya petugad BPBD melakukan penanganan di titik longsor lainnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, dari total kejadian bencana, Kecamatan Parungponteng merupakan yang terbanyak, yaitu tujuh titik longsor. Selain di Parungponteng, longsor juga terjadi di Kecamatan Salopa, Bantarkalong, Sukaraja, Cibalong, Cipatujah, Puspahiang, Tanjungjaya, Gunungtanjung, dan Sodonghilir.
Sementara banjir terjadi di Cibalong, Cipatujah, Cikatomas, dan Karangnunggal. Selain itu, kebakaran terjadi di Cigalontang. Dari puluhan bencana itu, terdapat satu orang korban meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Kecamatan Gunungtanjung.
Irwan mengingatkan, warga harus terus waspada sebab kondisi cuaca sedang tak menentu. "Terutama di wilayah selatan, hujan lebih deras, harus lebih waspada. Kalau ada kejdian, langsung lapor ke pihak terkait," kata dia.
Ia juga meminta masyarkat lebih berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Ia mencontohlah, masyarakat bisa mengambil peran dengan tak buang sampah sembarangan dan membersihkan gorong-gorong yang mampet, untuk mengantisipasi kejadian bencana.