REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pjs Bupati Malang Sjaichul Ghulam mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dapat menjadi pemasok digital talent terbesar. Bahkan, kawasan ini diharapkan bisa menjadi skilled talent terbesar di Indonesia.
Sebelumnya, KEK Singhasari melakukan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Melalui kesepakatan ini, Sjaichul berharap, KEK Singhasari senantiasa berkontribusi aktif dalam pembangunan SDM. Kemudian turut melengkapi generasi milenial Indonesia dengan emerging skills dan menjadi bagian dalam transformasi ekonomi.
"Serta menciptakan iklim investasi yang positif, dengan mempermudah segala bentuk perizinan usaha di KEK Singhasari," katanya dalam keterangan pers, Rabu (14/10).
Sjaichul mengaku bangga apabila KEK Singhasari dapat berkontribusi untuk Kabupaten Malang. Dalam hal ini seperti mampu mendongkrak potensi SDM Kabupaten Malang yang sangat besar. Ia meyakini potensi SDM tersebut dapat dikembangkan dengan maksimal ke depannya.
Selain itu, Sjaichul juga mengingatkan arahan dari Presiden RI tentang transformasi digital. Dari sini, dia mendorong KEK Singhasari dapat menjadi center of excellence transformasi digital melalui aktivitas ekosistem yang terintegrasi.
"Sekaligus menjadi katalis dan pionir pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia menyongsong Indonesia Emas tahun 2045," ucap Sjaichul.
Sementara itu, Pengelola Singhasari Integrated Tourism Center (SITC), David Santoso berharap, KEK Singhasari dapat menjadi silicon valley-nya Indonesia. Terlepas bentuknya, yang terpenting tidak hanya dari luarnya tetapi semangat dan spiritnya juga. Hal ini terutama tentang ekosistem dan kolaborasi berinovasi yang harus betul-betul dimajukan.
"Saya pikir Singosari menyimpan budaya besar," ucap David.
Pada proses pengembangannya, salah satu klaster akan dibuat menjadi distrik pendidikan khusus. Upaya ini harus mendapatkan dukungan secara penuh. Pasalnya, KEK berfungsi menghasilkan SDM unggul yang bisa melayani industri hingga penyaluran ilmu.
Selama beberapa bulan terakhir, KEK telah menjalin kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan. Beberapa di antaranya seperti Polinema, Yayasan Pendidikan Telkom Bandung dan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Kemudian juga dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kemendikbud, dan sebagainya.
Dengan pendidikan yang unggul, David berharap, ini bisa menjadi senjata dan modal utama KEK. Lebih utamanya, untuk mengembangkan teknologi dengan lancar sesuai arahan Presiden RI tentang transformasi digital.