Rabu 14 Oct 2020 12:45 WIB

Empat Suplemen yang Penting Selama Kehamilan

Ibu hamil memerlukan suplementasi zat gizi demi menunjang kehamilannya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
ibu hamil minum suplemen (ilustrasi). Suplementasi atau penambahan asupan zat gizi tertentu selama kehamilan diperlukan untuk ibu dan janinnya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
ibu hamil minum suplemen (ilustrasi). Suplementasi atau penambahan asupan zat gizi tertentu selama kehamilan diperlukan untuk ibu dan janinnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemenuhan nutrisi yang baik memegang peranan penting dalam menunjang kehamilan. Kelebihan atau kekurangan asupan kalori dapat menyebabkan masalah terkait kehamilan.

"Kelebihan kalori dapat menyebabkan diabetes mellitus gestasional," jelas Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan - Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah - Pondok Indah dr Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFER mencontohkan, dalam webinar yang diselenggarakan Rumah Sakit Pondok Indah.

Baca Juga

Ibu hamil dianjurkan untuk menerapkan diet atau pola makan yang cukup energi, protein, vitamin, dan mineral. Tak hanya itu, berbagai zat gizi ini juga sebaiknya berasal dari sumber yang bervariasi.

"Dorong ibu hamil untuk mendapatkan diet yang (asupannya) bervariasi, dengan kadar keseimbangan gizi yang baik," ungkap dr Yassin.

Selain itu, suplementasi atau penambahan asupan zat gizi tertentu selama kehamilan juga perlu diperhatikan. Setidaknya ada empat macam suplementasi yang dianjurkan bagi ibu hamil:

Asam folat

Suplementasi asam folat sangat penting diberikan sedini mungkin. Bahkan, suplementasi asam folat sebaiknya sudah mulai dikonsumsi sejak tiga bulan sebelum perempuan merencanakan hamil.

"Dengan dosis sekitar 400 mikrogram per hari," jelas dr Yassin.

Tujuan suplementasi asam folat adalah untuk mencegah terjadinya neural tube defect (NTD). NTD merupakan salah satu kelainan sistem saraf pusat di mana tabung saraf tidak menutup sebagaimana mestinya.

Beberapa contoh sumber asam folat yang baik untuk ibu hamil adalah bayam, brokoli, selada, lentil, kacang polong dan pea, juga brokoli.

Zat besi

Hal lain yang perlu dicegah pada kehamilan adalah anemia defisiensi besi. Oleh karena itu, suplementasi zat besi juga penting bagi ibu hamil. Terlebih, kasus anemia defisiensi besi cukup banyak terjadi pada perempuan di Indonesia. Dosis dari suplementasi zat besi yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 30-60 miligram per hari.

Suplementasi zat besi tak hanya dapat mencegah anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Suplementasi zat besi juga berperan dalam mencegah terjadinya sepsis masa nifas, bayi dengan berat badan lahir rendah, juga persalinan prematur.

Beberapa contoh sumber zat besi yang baik adalah daging merah, ikan, sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, brokoli, dan kacang-kacangan seperti kacang almond.

Kalsium

Ibu hamil juga memerlukan suplementasi kalsium. Dosis suplementasi kalsium yang dianjurkan adlah 1,5-2 gram.

Tujuan dari suplementasi kalsium adalah untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Selain itu, suplementasi kalsium juga bermanfaat dalam mencukupi kebutuhan kalsium pada janin untuk menunjang pertumbuhan tulang.

Beberapa contoh sumber kalsium yang baik adalah susu sapi, keju, yoghurt, brokoli, dan ikan sarden.

Vitamin dan mineral

Ibu hamil juga biasanya membutuhkan suplementasi vitamin dan mineral seperti zinc, vitamin B6, vitamin E, vitamin C, dan vitamin D. Akan tetapi, suplementasi ini diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tiap ibu hamil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement