REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan, pihaknya bersama Kementerian Sosial dan perusahaan jasa pengangkut akan mempercepat penyaluran Bantuan Sosial Beras tahun 2020. Hal itu berdasarkan hasil evaluasi bersama dalam keberjalanan progres penyaluran bansos beras untuk 10 juta keluarga.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Triyana, menyampaikan, jajaran Bulog berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras di pintu gudang Bulog yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selanjutnya, diserahkan kepada jasa pengangkut atau transporter yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial.
“Kami telah menyediakan beras sebanyak 450.000 ton untuk alokasi tiga bulan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan sampai dengan tanggal 13 Oktober 2020 telah terealisasi sebesar 288.178 ton atau 64 persen dari pagu alokasi," kata dia.
Memperhatikan realisasi tersebut, Triyana mengatakan, masih tersisa sebesar 161.822 ton untuk segera disalurkan. Untuk itu perlu percepatan penyaluran Bansos Beras ini pada sisa hari di bulan Oktober ini.
“Kami menyadari bahwa tugas ini akan berjalan dengan baik apabila terdapat sinergi diantara seluruh pihak yang terlibat yaitu pihak transporter PT DNR dan PT BGR, Dinas Sosial, serta rekan-rekan wilayah Bulog. Untuk itu saya berharap kepada seluruh pihak yang terlibat untuk bekerjasama dalam menyukseskan program ini”, tambah Triyana.
Lebih lanjut Triyana menjelaskan, Bulog terus meningkatkan kerjasama dengan Kemensos, pihak transporter dan seluruh pihak yang terlibat untuk melakukan pengawasan mengingat program ini merupakan program yang langsung besentuhan dengan masyarakat berpendapatan rendah yang saat ini sangat terdampak akibat dari Pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto mengatakan, evaluasi yang dilakukan untuk menginventarisir kendala-kendala, dan mencari solusi agar penyaluran Bansos Beras ini dapat segera diselesaikan sesuai target dengan mengacu pada aturan yang ada.
“Kami harapkan dukungan dari Bulog untuk dapat mendorong transporter lebih cepat dalam pendistribusian, demikian juga transporter perlu lebih optimal dalam menyampaikan Bansos Beras hingga diterima Keluarga Penerima Manfaat”, kata Edi.