Rabu 14 Oct 2020 15:03 WIB

Pengembangan Ekosistem Digital, BPPT dan Huawei Kolaborasi

Dengan kerja sama diharapkan tercapainya tujuan ekonomi kreatif dan digital pada 2035

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh CEO Huawei Indonesia Jacky Chen dan Kepala BPPT Hammam Riza dan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro secara daring.
Foto: Huawei
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh CEO Huawei Indonesia Jacky Chen dan Kepala BPPT Hammam Riza dan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei, penyedia solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) global terkemuka, kemarin menandatangani Nota Kesepahaman dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk berkolaborasi dalam alih pengetahuan dan teknologi serta pengembangan ekosistem digital di Indonesia.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh CEO Huawei Indonesia Jacky Chen dan Kepala BPPT Hammam Riza dan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro secara daring.

Menristek mengatakan kolaborasi triple helix antara pihak akademisi, pemerintah, dan industri yang telah terjalin harapannya dapat mendukung tercapainya tujuan ekonomi kreatif dan digital pada tahun 2035. Ini juga sebagai tahapan dalam mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Kolaborasi BPPT dengan Huawei sebagai salah satu pemimpin teknologi dunia, merupakan simbol dari open innovation sekaligus bagian dari komitmen untuk mengakselerasi terbangunnya ekosistem digital Indonesia yang tangguh berbasis inovasi melalui sinergi strategis triple-helix. Melalui kolaborasi sinergis ini, BPPT sebagai lembaga penelitian akan dapat memperoleh informasi-informasi teraktual dari Huawei terkait kebutuhan industri. Sebaliknya, Huawei akan mendapatkan pemahaman tentang penelitian-penelitian yang dikembangkan di Indonesia.

"Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi cikal bakal upaya Indonesia untuk makin berdayasaing dalam Revolusi Industri 4.0 melalui inovasi di bidang sains dan teknologi, khususnya inovasi di bidang digital,” ujarnya dalam siaran pers.

photo
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh CEO Huawei Indonesia Jacky Chen dan Kepala BPPT Hammam Riza dan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro secara daring. - (Huawei)

Sementara itu Hammam mengatakan, melalui kerja sama ini, BPPT akan menerima manfaat dari alih pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh Huawei di bidang kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G. Pengalaman panjang dan keberhasilan Huawei secara global dalam pengembangan serta penerapan teknologi-teknologi tersebut sangat bermanfaat sebagai acuan BPPT dalam melakukan adopsi teknologi terdepan untuk mendukung kepentingan-kepentingan strategis.

“Selain akan berbagi pengalaman globalnya, Huawei juga akan terlibat dalam pengembangan kompetensi SDM di bidang kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G, serta terlibat dalam pembangunan ekosistem berbasis teknologi-teknologi tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri digital Indonesia menuju pengembangan Indonesia Cloud System. Alih pengetahuan dan teknologi di bidang kecerdasan artifisial, Cloud dan

5G oleh Huawei diharapkan juga akan meningkatkan peran audit teknologi dalam Making Indonesia 4.0, serta berkontribusi terhadap Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial,” ujarnya.

Dukungan alih pengetahuan dan teknologi terdepan merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Huawei yang secara konsisten sudah mulai dikontribusikan sejak kehadirannya di Indonesia 20 tahun lalu. Untuk dapat terlaksana secara efektif dan tepat guna – terkait dengan misi mendukung peningkatan peran audit teknologi, Huawei mengelaborasi komitmennya dengan mengontribusikan teknologi terdepannya, kepakaran global dan pemahamannya yang mendalam terhadap dinamika lokal.

Jacky Chen mengatakan, bagi Huawei, kerja sama dengan BPPT merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan mereka di bidang pengembangan teknologi-teknologi terdepan, khususnya kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G. "Kerja sama ini juga menjadi penegasan kesiapan Huawei dalam mendukung sinergi triple-helix yang telah menjadi misi serta komitmen BPPT untuk membangun Indonesia sebagai bangsa dan negara maju berbasis inovasi, serta dalam membentuk ekosistem Industri Teknologi Digital Nasional, melalui kerja sama alih pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Misi dan komitmen BPPT tersebut selaras dengan semangat yang terus dibangun Huawei di bidang riset dan pengembangan inovasi. Lebih dari tiga dekade, Huawei telah melakukan investasi jangka panjang di bidang ini dan menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan Huawei sebagai pemimpin teknologi dunia. Huawei yang tahun ini menempati peringkat keenam perusahaan paling inovatif di dunia, telah menjalin kemitraan global dengan lebih dari 300 perguruan tinggi dan lebih dari 900 lembaga riset di seluruh dunia untuk mendukung pengembangan inovasi yang berguna bagi terbangunnya dunia yang makin cerdas dan lebih baik di berbagai lini kehidupan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement