Rabu 14 Oct 2020 15:54 WIB

Penyebaran Virus Corona Meningkat dalam Kondisi Kering

Kelembapan dapat berdampak besar pada penyebaran partikel virus corona.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Sebuah superkomputer Jepang menunjukkan bahwa kelembapan dapat berdampak besar pada penyebaran partikel virus. Ini menunjukkan peningkatan risiko penularan virus corona dalam kondisi kering dan dalam ruangan selama bulan-bulan musim dingin.

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan humidifier dapat membantu membatasi infeksi selama ventilasi jendela tidak memungkinkan. Penelitian ini dirilis pada hari Selasa (13/10) oleh raksasa penelitian Riken dan Kobe University.

Baca Juga

Para peneliti menggunakan superkomputer Fugaku untuk memodelkan emisi dan aliran partikel mirip virus dari orang yang terinfeksi di berbagai lingkungan dalam ruangan. Simulasi menunjukkan bahwa kelembaban udara yang lebih rendah dari 30 persen menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah partikel aerosol dibandingkan dengan tingkat 60 persen atau lebih tinggi.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa pelindung wajah bening tidak seefektif masker dalam mencegah penyebaran aerosol. Penemuan lain menunjukkan bahwa pengunjung lebih berisiko dari orang-orang di sisinya dibandingkan dengan di seberang meja, dan jumlah penyanyi dalam paduan suara harus dibatasi dan diberi jarak.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Makoto Tsubokura sebelumnya telah menggunakan superkomputer Fugaku untuk membuat model kondisi penularan di kereta api, ruang kerja, dan ruang kelas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement