Rabu 14 Oct 2020 15:53 WIB

Sempat Melandai, Kasus Covid Kembali Tembus 4.000-an Sehari

Lonjakan kasus baru justru terjadi saat jumlah pemeriksaan spesimen menurun drastis.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengecek spesimen tes usap PCR di Labkesda Kota Depok, Cimanggis, Jawa Barat, Jumat (2/10). Pemerintah merilis kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4.127 orang dalam 24 jam terakhir.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas mengecek spesimen tes usap PCR di Labkesda Kota Depok, Cimanggis, Jawa Barat, Jumat (2/10). Pemerintah merilis kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4.127 orang dalam 24 jam terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah merilis kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4.127 orang dalam 24 jam terakhir. Kondisi hari ini, Rabu (14/10), membalikkan keadaan dalam empat hari terakhir, yakni tren penambahan kasus harian yang menurun. Bahkan dalam dua hari berurutan kemarin, angka penambahan kasus harian tak tembus 4.000 orang. 

Lonjakan kasus baru hari ini terjadi justru pada saat jumlah pemeriksaan spesimen menurun drastis. Dalam satu hari terakhir, 'hanya' 40.393 spesimen yang diperiksa. Angka ini jauh di bawah capaian pemeriksaan sehari sebelumnya, yakni 50.418 spesimen. 

Baca Juga

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi dengan 1.038 kasus baru. Kemudian menyusul Jawa Barat dengan 442, Sumatra Barat dengan 351 kasus baru, Riau dengan 300 kasus, dan Jawa Timur dengan 299 kasus. 

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh juga sepanjang hari ini juga dilaporkan lebih banyak ketimbang kasus positifnya. Total ada 4.555 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 267.851 orang. 

Angka kematian juga bertambah 129 orang, sehingga jumlah pasien yang meninggal dengan status positif Covid-19 berjumlah 12.156 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement