Rabu 14 Oct 2020 16:02 WIB

Kemendikbud Buka Seleksi Program Guru Penggerak Kedua

Diharapkan guru penggerak akan berpihak pada murid dan fokus pada proses pembelajaran

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Seorang guru mengajar di kelas.   (ilustrasi). Kemendikbud membuka seleksi Program Guru Penggerak dari 56 kota. (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang guru mengajar di kelas. (ilustrasi). Kemendikbud membuka seleksi Program Guru Penggerak dari 56 kota. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali membuka seleksi Program Guru Penggerak dari 56 kabupaten/kota. Pendaftaran ini dibuka mulai 13 sampai 31 Oktober 2020.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril mengatakan nantinya diharapkan guru penggerak ini akan selalu berpihak pada murid dan fokus pada proses pembelajaran. Guru penggerak juga dibentuk agar bisa menggerakkan komunitas belajar di sekolah dan luar sekolah.

"Guru menerapkan pembelajaran aktif sesuai dengan tahap perkembangan murid yang dapat diikuti oleh guru lainnya sehingga murid dapat meraih kemerdekaannya dalam belajar," kata Iwan, dalam keterangannya, Rabu (14/10).

Kelulusan akan ditentukan oleh hasil seleksi peserta dan pengajar praktik yang disesuaikan dengan kuota calon Guru Penggerak angkatan kedua yakni 2800 guru. Sementara itu, penentuan hasil seleksi didasarkan pada nilai akhir peserta, proporsi jumlah sekolah, ketersediaan pendamping, serta jumlah kepala sekolah yang akan pensiun.

Pada angkatan kedua ini, Kemendikbud akan merekrut 628 pengajar praktik (pendamping) dari 74 kabupaten/kota, 560 pendamping dari 56 kabupaten/kota pada daerah sasaran angkatan kedua dan 68 pendamping dari 18 kabupaten/kota untuk memenuhi kuota pendamping Program Guru Penggerak pada angkatan pertama.

Program Guru Penggerak berbentuk pendidikan dan pelatihan mandiri dan kelompok secara terbimbing bagi guru. Proses pendidikan ini dilakukan dengan pendampingan terbimbing oleh pengajar praktik (pendamping) yang berasal dari guru berpengalaman kepala sekolah, dan pengawas sekolah, atau praktisi pendidikan.

Program ini bertujuan untuk menghasilkan bibit-bibit unggul pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Perjalanan guru penggerak dimulai dengan tahap seleksi dan mengikuti rangkaian Program Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement