REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khalifah Umar bin Khattab bertanya kepada para sahabatnya, "Apa cita-cita kalian dalam hidup ini?" Salah seorang di antaranya menjawab, "Saya bercita-cita memiliki emas, zamrud, dan intan berlian sepenuh rumahku. Jika keadaannya demikian, niscaya aku dapat berinfak di jalan Allah. Juga akan saya gunakan untuk menolong umat Islam yang sangat kekurangan".
Sahabat lainnya menjawab, "Aku ingin memiliki uang sepenuh rumahku agar dapat membela agama Allah dan membantu fakir miskin. Juga akan kugunakan untuk menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi".
Mendengar semua itu, Umar terdiam sejenak. Kemudian ia berkata, "Cita-citaku sangat berlainan dengan cita-cita kalian. Saya bercita-cita tampilnya kembali orang-orang seperti Abu Ubaidah, Mu'adz bin Jabal, dan Salim budak Hudzaifah. Niscaya saya akan meminta bantuan mereka guna menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini. Saya tertarik dengan jiwa mereka karena mereka adalah sosok manusia beriman, bertakwa, jujur, dan sangat wara'. Mereka juga pemimpin yang sangat peduli terhadap nasib umat dan bangsanya pada masa depan. Mereka sangat amanah akan tugas dan jabatan yang mereka emban".