REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan, beberapa kewajiban pihaknya selaku operator terhadap klub-klub Liga 1 dan 2 bakal ditunaikan saat jadwal liga sudah pasti. Kewajiban itu termasuk subsidi dan pelaksanaan protokol kesehatan seperti tes usap (swab test) Covid-19.
"Nanti akan di-swab lagi setelah ada tanggal pertandingan. Untuk subsidi kami sudah memberikannya pada bulan September, tetapi sekarang belum dicairkan lagi karena belum ada jadwal kompetisi," ujar dia.
Oleh karena itu, sampai ada jadwal Liga 1 dan Liga 2, operasional tim menjadi tanggung jawab klub masing-masing. LIB, kata Akhmad, saat ini fokus untuk menyiapkan pelaksanaan liga yang oleh diproyeksikan oleh PSSI berlangsung mulai tanggal 1 November, 1 Desember, atau 1 Januari 2021.
"Kami diperintahkan oleh PSSI untuk merumuskan berbagai kemungkinan. Kalau liga dimulai November bagaimana, Desember bagaimana," kata dia menambahkan.
Pada akhir September, PSSI menunda penyelenggaraan lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 lantaran tidak mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Pihak kepolisian beralasan masih tingginya kasus positif Covid-19.
Lanjutan Liga 1 musim 2020 awalnya dijadwalkan berlangsung 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021, sementara Liga 2 Indonesia 2020 sebelumnya direncanakan bergulir 17 Oktober-5 Desember.
Menanggapi itu, dalam rapat dengan PSSI dan LIB di Yogyakarta pada Selasa (13/10), seluruh klub peserta Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 sepakat untuk memulai kembali kompetisi pada 1 November.
Meski demikian, dalam pernyataan resminya pada Rabu (14/10), PSSI menegaskan bahwa kompetisi sepak bola nasional baik itu Liga 1 maupun Liga 2 belum pasti digelar pada November meski semua klub menyepakati demikian karena semuanya bergantung pada keputusan pemerintah, dalam hal ini Polri.
PSSI sendiri menyiapkan tiga rencana jadwal dimulainya kompetisi. Andai izin tidak keluar pada November maka liga diupayakan berlangsung mulai 1 Desember.
Jika masih tidak diperkenankan, karena Desember 2020 bertepatan dengan pemilihan kepala daerah serentak, maka liga diproyeksikan bergulir mulai 1 Januari 2021.