REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi 90-an barang kali tidak asing dengan grup musik Klarinet. Band yang terbentuk pada 1998 tersebut digawangi oleh Maria (vokal), Andy (kibor), Moening (drum), Adink (gitar), dan Heddy (bas).
Band mulai mencuri perhatian ketika mengaransemen ulang lagu “Pergi ke Bulan” ciptaan A Riyanto yang sebelumnya dipopulerkan oleh Tetty Kadi. Klarinet dimulai dari Maria dan Adink yang merupakan teman sekolah di SMA 28 Jakarta Selatan.
Grup musik ini akhirnya sah terbentuk pada 8 November 1998 dengan masuknya Heddy dan Andy yang juga satu sekolah dengan Maria dan Adink. Band yang memilih jalur retro pop ini semakin lengkap ketika Moening bergabung untuk mengisi pos drum.
Mereka pun semakin sering tampil di beberapa acara musik sekolah dan universitas dengan genre musik pilihan yang kini menjadi ciri khasnya. Lagu-lagu Klarinet mengingatkan pada era “tempo doeloe” dengan syair sederhana yang khas, namun memikat.
Pada akhir 1999, Klarinet memasuki dapur rekaman guna menyiapkan album perdana yang diberi judul sama dengan nama grupnya, Klarinet. Album self-titled itu berisi 10 lagu dengan hit andalan "Pergi ke Bulan".
Awalnya, album dirilis dalam bentuk kaset oleh Pops Musik yang merupakan sub-label Aquarius Musikindo pada Oktober 1999. 20 tahun setelahnya, tepat pada Oktober ini, Klarinet merilis ulang debut album mereka dalam format digital produksi Aquarius Musikindo.
Pada akun Instagram resminya, Aquarius Musikindo merekomendasikan album Klarinet sebagai karya nostalgia yang bisa dinikmati pekan ini. Karya rekomendasi lainnya adalah album self titled dari band Waiting Room dan Rumahsakit.
"Deretan album nostalgia 90-an sudah tersedia di berbagai platform digital streaming kesayangan kalian. Semoga bisa jadi album pilihan yang kalian dengarkan di pekan ini," tulis Aquarius pada salah satu unggahannya.