REPUBLIKA.CO.ID, WASHINHTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan, vaksin Covid-19 mungkin saat tersedia pertama kali akan tidak direkomendasikan untuk anak-anak, Rabu (14/10). Hal ini karena belum ada uji coba vaksin virus corona terhadap anak-anak.
CDC mengatakan, sejauh ini uji klinis awal hanya mencakup orang dewasa yang tidak hamil. Kelompok yang direkomendasikan dapat berubah di masa depan karena uji klinis berkembang untuk merekrut lebih banyak orang.
Pfizer Inc mengatakan, akan mendaftarkan anak-anak berusia 12 tahun ke atas dalam uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir. Sementara, AstraZeneca mengatakan, subkelompok pasien dalam percobaan besar akan menguji anak-anak berusia antara lima hingga 12 tahun.
Saat ini, belum ada vaksin untuk Covid-19 tetapi beberapa perusahaan seperti Pfizer dan Moderna Inc sedang dalam uji coba tahap akhir dari vaksin eksperimental. Vaksin virus corona apa pun, setidaknya pada awalnya, akan digunakan di bawah otorisasi penggunaan darurat Food and Drug Administration, dan mungkin ada pasokan vaksin terbatas sebelum akhir tahun 2020.
CDC menyatakan, jika pasokan terbatas, beberapa kelompok mungkin disarankan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 terlebih dahulu.
Vaksin virus corona harus diluncurkan dalam empat fase. Pasokan awal diberikan kepada petugas kesehatan garis depan dan petugas garda depan lainnya.