Kamis 15 Oct 2020 07:33 WIB

La Furia Roja Kehilangan Taring

Rekor tak terkalahkan Spanyol selama dua tahun tumbang lewat gol tunggal Tsyhankov.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Ukraina Andriy Shevchenko (tengah) merayakan kemenangan atas Spanyol bersama pasukannya. Sheva membawa tim besutannya menang 1-0 pada laga lanjutan Liga Bangsa-Bangsa tersebut di Ukraina, Rabu (14/10).
Foto: EPA-EFE/ SERGEY DOLZHENKO
Pelatih timnas Ukraina Andriy Shevchenko (tengah) merayakan kemenangan atas Spanyol bersama pasukannya. Sheva membawa tim besutannya menang 1-0 pada laga lanjutan Liga Bangsa-Bangsa tersebut di Ukraina, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rekor tidak terkalahkan timnas Spanyol di panggung sepak bola internasional selama nyaris dua tahun akhirnya terhenti. Ironisnya, skuat La Furia Roja menelan kekalahan tersebut di Stadion Olimpiyskiy National, Kiev, stadion tempat Spanyol memastikan raihan gelar Piala Eropa 2012 usai melibas Italia 4-0 di partai puncak.

Di stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu, tepatnya di laga keempat penyisihan Grup A4 UEFA Nations League, Spanyol dibungkam tuan rumah, Ukraina, 0-1, Rabu (14/10) dini hari WIB. Ini menjadi kekalahan pertama La Furia Roja setelah ditekuk Kroasia, 2-3, pada pertengahan November 2018. Pada saat itu, Spanyol juga menelan kekalahan di ajang UEFA Nations League.

Rekor tidak terkalahkan Spanyol tumbang lewat gol semata wayang gelandang serang Ukraina, Viktor Tsyhankov. Menerima umpan Andriy Yarmolenko dalam skema serangan balik cepat, pemain berusia 22 tahun itu melepaskan tendangan tepat mengarah ke gawang dari luar kotak penalti. Tendangan itu mengejutkan kiper Spanyol, David de Gea, yang sudah tidak berada dalam posisi tepat.

Gol yang terukir saat laga memasuki 15 menit akhir ini pun menjadi satu-satunya gol yang tercipta di Olimpiyskiy. Di sisa laga, Spanyol tidak bisa berbuat banyak untuk menyamakan kedudukan dan membawa pulang satu poin dari lawatan ke markas Ukraina tersebut.

Terlepas dari performa apik skuat Buschans, sorotan paling tajam justru tertuju pada tumpulnya lini depan La Furia Roja. Tingginya persentase penguasaan bola atau keunggulan jumlah operan tidak membawa sebuah tim memastikan kemenangan dan mencetak gol. Di laga ini, Spanyol kembali mendapatkan pelajaran berharga terkait anggapan tersebut.

''Kami melakukan sejumlah kesalahan yang harus diperbaiki. Jika di lini depan kami tajam, kami bisa meraih kemenangan,'' ujar bek sayap timnas Spanyol, Sergio Reguillon, seperti dilansir laman resmi UEFA, Rabu.

Dalam laga yang digelar di salah satu stadion terbesar di ibu kota Ukraina tersebut, Spanyol memang memegang kendali permainan dan menguasai laga. Total, Spanyol mencatatkan penguasaan bola hingga mencapai 69 persen. Tidak hanya itu, dalam urusan ancaman ke gawang Ukraina, La Furia Roja melepaskan 21 tembakan dengan delapan tembakan tepat ke arah gawang.

Sementara, tim tuan rumah hanya bisa mencatatkan tiga tembakan, dengan dua tembakan tepat ke arah gawang. Bahkan, gol Tsyhankov itu merupakan tembakan tepat mengarah gawang pertama yang diciptakan Ukraina di laga tersebut. Namun, satu tembakan itu sudah cukup mengantarkan tim besutan Andriy Shevchenko meraih kemenangan.

Kegagalan mencetak gol di laga ini juga membawa catatan buruk bagi Spanyol. La Furia Roja gagal mencetak gol di dua laga dalam tiga laga terakhir di semua ajang, termasuk saat ditahan imbang Portugal, 0-0, di laga persahabatan. Padahal, pada 42 laga sebelumnya, Sergio Ramos dkk selalu mampu mencetak gol di setiap laga, dengan total mencapai 121 gol dengan rerata mencapai 2,9 gol per laga.

Kendati begitu, pelatih Spanyol, Luis Enrique, tidak mau ambil pusing dengan catatan statistik tersebut. Mantan pelatih Barcelona itu justru tetap puas dengan kemampuan anak-anak asuhnya untuk terus menguasai laga, terutama menghadapi tim yang tampil begitu solid dalam pertahanan dan agresif. ''Saya sering mengalami kekalahan di laga-laga seperti ini. Rasanya, bukan masalah besar. Saya tetap bangga dengan sikap para pemain,'' kata Enrique.

Tumpulnya lini serang La Furia Roja ini rasanya tidak terlepas dari minimnya opsi striker di tubuh tim. Dalam jeda internasional kali ini, Enrique hanya memanggil Mikel Oryazabal dan Rodrigo Moreno, yang berposisi asli sebagai striker murni. Mantan pelatih AS Roma itu tak menambah opsi di posisi striker dengan memanggil Alvaro Morata ataupun Paco Alcacer. Enrique agaknya berupaya mengandalkan aksi dari gelandang serang dan winger, seperti Ansu Fati, Ferran Torres, ataupun Adama Traore.

Kendati gagal mendulang poin dari lawatan ke markas Ukraina, Spanyol masih kokoh di puncak klasemen sementara Grup A4 UEFA Nations League dengan raihan tujuh poin dari empat laga. Jerman yang diprediksi bisa mengambil alih posisi teratas, justru mendapatkan hasil mengejutkan usai ditahan imbang Swiss, 3-3, di laga lainnya.

Kini, Enrique memiliki waktu kurang lebih satu bulan untuk bisa memperbaiki performa La Furia Roja, terutama dalam soal ketajaman dan blunder yang kerap dilakukan De Gea. Timnas Spanyol akan kembali tampil di laga kelima babak penyisihan Grup A4 UEFA Nations League saat melawat ke markas Swiss, pada 14 November mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement