Kamis 15 Oct 2020 10:21 WIB

Gubernur: Semangat Pancasila Sudah Ada di Banten Sejak Dulu

Semangat Pancasila di Banten sudah ada sejak dulu.

Gubernur: Semangat Pancasila Sudah Ada di Banten Sejak Dulu. Foto: Deklarasi Pembumian Pancasila di Bumi Banten di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Jalan Jendral Sudirman, Panancangan Cipocok Jaya, Sumurpecung, Serang, Banten, Kamis (15/10).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Gubernur: Semangat Pancasila Sudah Ada di Banten Sejak Dulu. Foto: Deklarasi Pembumian Pancasila di Bumi Banten di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Jalan Jendral Sudirman, Panancangan Cipocok Jaya, Sumurpecung, Serang, Banten, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG --Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, penerapan nilai-nilai Pancasila di wilayahnya sudah sejak lama dilakukan. Bahkan, kata dia, sebelum dirinya ada.

"Sudah dari dulu orang Banten Pancasila. Bahkan sebelum saya ada," tegas Wahidin di sela acara Deklarasi Pembumian Pancasila di Bumi Banten di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Jalan Jendral Sudirman, Panancangan Cipocok Jaya, Sumurpecung, Serang, Banten, Kamis (15/10).

Baca Juga

Menurut Wahidin, di wilayahnya tempat ibadah tidak hanya masjid. Tetapi, tanbahnya, ada juga gereja, pure dan wihara.

"Ada masjid ada gereja, klenteng. Bahkan ada suku ada suku China. Itu kan simbol dari Pancasila. Kehidupan agama normal. Jangan diutak-atik itu," katanya.

Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Prof Fauzul Iman mengatakan, toleransi dan semangat Pancasila di Banten sudah bagus. Karena itu, dia mengapresiasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mempercayakan Banten sebagai tempat dilaksanakanya sejumlah kegiatan BPIP.

Fauzul Iman mengatakan, semangat Pancasila harus diimplementasikan dalam setiap pergerakan. Baik itu pergerakan membangun lembaga atau forum kemasyarakatan.

Menurut Fauzul, kampusnya pun menerapkan semangat Pancasila dalam kegiatan akademiknya. Salah satu contohnya adalah tidak memaksakan nilai atau kebenaran kepada perseorangan. Tetapi, kampus ini tetap mengambil pokok-pokok pikiran filosofis dari para tokoh agama maupun cendekiawan.

Untuk diketahui, dalam acara ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, Rektor UIN SMH Rektor UIN SMH Banten, Prof Fauzul Iman MA, Gubernur Banten Wahidin Halim, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama Elfrida Siregar, dan Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M Akbar Hadi Prabowo. Selain itu, juga dihadiri oleh sejumlah civitas akademika sejumlah kampus, instansi pemerintah, TNI/Polri, media massa, tokoh agama, dan sejumlah ormas di Banten.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement