REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Giayar, Bali dipilih menjadi tempat peresmian program wisata 'We Love Bali', Rabu (14/10). Program ini bertujuan mengedukasi dan mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan berbasih Clean, Health, Safety Environment (CHSE) untuk pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta keseluruhan masyarakat Bali.
Pemerintah Indonesia menawarkan tur dan staycation gratis kepada 4.400 penduduk pulau Bali, dalam perjalan wisata selama tujuh pekan di berbagai tempat wisata di Bali, yang terbagi menjadi 10 program tempat wisata, untuk menguji protokol kesehatan tempat wisata yang dikunjunginya.
Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengatakan sejauh yang ia perhatikan dalam kunjungan ini, mulai dari loket sampai ke seluruh fasilitasnya, Bali Safari telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. "Ini penting untuk meyakinkan pengunjung bahwa destinasi ini aman Covid-19," katanya dalam siaran persnya, Kamis (15/10).
General Manager Bali Safari, Thomas Colbert, mengungkapkan keseriusan Bali Safari mewujudkan tempat rekreasi yang aman dan nyaman di tengah pandemi ini.
"Peluncuran program We Love Bali dilakukan di Bali Safari sangatlah penting karena ini menunjukkan Bali itu tempat yang aman dan nyaman. Terutama Bali Safari tempat yang sangat mementingkan protokol kesehatan, dan terpilih sebagai tempat rekreasi pertama yang buka saat lockdown dulu, kami tutup 27 Maret sampai 9 Juli 2020 yang lalu, setelah itu boleh buka karena protokol kesehatan yang bagus. Kami menjadi contoh yang baik bagi usaha rekreasi yang lain," kata Colbert.
Usaha yang dilakukan oleh Bali Safari antara lain mendesinfektan seluruh area, desinfektan mobil yang datang, banyak tempat cuci tangan dan hand-sanitizer, rapid tes bagi semua karyawan, dan memastikan kapasitas isi kendaraan dikurangi setengah dan selalu dibersihkan sebelum pengunjung lain masuk.
Dari sisi pengunjung, Bali Safari meminta seetiap pengunjung juga mematuhi protokol kesehatan yang ketat, mulai dari fit dan dalam keadaan sehat saat berkunjung, diperiksa temperatur suhu tubuh, memakai masker, sudah mencuci tangan, serta menjaga jarak selama di area Bali Safari. Tidak ada interaksi langsung dengan satwa, tetapi foto tetap boleh dengan berjarak.
Hadir di acara peluncuran program ini, beberapa selebriti turut antusias menyuarakan dukungan akan kebangkitan pariwisata Indonesia di masa pandemi ini. Happy Salma, seorang selebriti, aktris, dan penulis yang sudah tinggal sekitar 10 tahun di Bali, tampak semangat mengikuti jalannya acara.
"Bali Safari melambangkan simbol di Bali. Kalau Bali Safari dibuka, berarti Bali itu aman dan nyaman. Jadi Bali Safari membawa efek domino ke semua tempat rekreasi keluarga yang aman dan dekat dengan alam. Bali Safari memberi kepercayaan diri pada pengusaha lain untuk membuka usahanya. Saya sebagai pengunjung merasa aman, nyaman, dan senang menikmati Bali Safari," kata Happy.
Ayu Laksmi, seniman, aktris, dan penyanyi menambahkan, meminjam ujaran yang mengatakan, 'Cintailah Ibu Pertiwi sebagaimana engkau mencintai ibumu sendiri', Bali Safari adalah sebuah contoh keadaan yang sangat menginspirasi.
"Kalau di Bali kita seperti diajari sejak kecil harus menghormati sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan. Setiap sudut dan ruang di alam semesta ada Sang Pencipta dan harus merawat dengan baik. Bali Safari bisa diadopsi sebagai masyarakat mewakili kearifan lokal dan menghormati alam sebagai rumah kita. Pohon bisa berfungsi maksimal sebagai pohon yang kita hormati, demikian juga satwa menemukan rumahnya," kata Ayu.
Presenter Ananda Omesh juga datang khusus dari Jakarta meramaikan suasana peluncuran dan pengunjung setia Bali Safari. "Saya sangat sering ke Bali Safari bersama keluarga, favorit kami adalah tur privat dan pemandangan makan siang bersama singa. Nah, kebangkitan pariwisata Indonesia dimulai di Bali Safari ini, karena menurut saya Bali Safari merupakan simbol pariwisata Indonesia karena merupakan tempat rekreasi di tempat terbuka yang luas dan komplet, mulai dari satwa, pertunjukkan, alamnya. Protokol kesehatannya juga sangat ketat, membuat saya sangat aman dan nyaman," kata Ananda.