Kamis 15 Oct 2020 11:42 WIB

Digitalisasi Kunci Sukses Pertanian Aceh di Era 4.0

Digitalisasi pertanian harus diterapkan agar bisa berkomunikasi antara pusat-daerah.

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Digitalisasi pertanian dinilai berpengaruh positif mendorong akselerasi produktifitas pertanian secara menyeluruh. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kadistan Aceh, A Hanan, dihadiri 60 peserta koordinator penyuluh pertanian dan widyaiswara dari seluruh kabupaten di Aceh
Foto: Kementan
Digitalisasi pertanian dinilai berpengaruh positif mendorong akselerasi produktifitas pertanian secara menyeluruh. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kadistan Aceh, A Hanan, dihadiri 60 peserta koordinator penyuluh pertanian dan widyaiswara dari seluruh kabupaten di Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Digitalisasi pertanian dinilai berpengaruh positif mendorong akselerasi produktivitas pertanian secara menyeluruh. Alasannya kualitas dan kuantitas saja belum cukup, harus didukung kecepatan untuk memenangkan persaingan pasar.

Menurut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP Kementan) Leli Nuryati yang dibacakan Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan I Wayan Ediana saat ini pembangunan pertanian bertumpu pada penyuluhan. Di lapangan, penyuluh mendampingi petani dan pelaku usaha tani. Di jagat maya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terhubung Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian RI di Jakarta.

"Digitalisasi pertanian mau tidak mau harus diterapkan secara masif agar bisa berkomunikasi antara pusat dan daerah. Daerah dengan daerah di tingkat provinsi, kabupaten maupun kecamatan bagi kepentingan petani dan pelaku usaha tani," kata dia berdasarkan rilis yang diterima, Kamis (15/10).

Leli Nuryati menambahkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan digitalisasi pertanian dengan penerapan KostraTani pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) harus masif, agar petani dan penyuluh aktif mewujudkan ketahanan pangan nasional.