REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pada masa pandemi ini, pembelajaran jarak jauh bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca di rumah sebagai pintu masuk membangun budaya literasi. Apalagi problematika utama di Tanah Air adalah rendahnya tingkat literasi pada remaja.
Untuk itu perlu upaya meningkatkan literasi pada anak muda. "Di zaman revolusi industri 4.0, tidak hanya literasi yang harus ditingkatkan. Kita membutuhkan literasi bagaimana kita membaca data, dan bagaimana kita membaca pola," ungkap Ketua Program Studi Teknik Industri Program Magister FTI UII, Winda Nur Cahyo, dalam konferensi pers dengan topik "Strategi Meningkatkan Literasi Aktor Industri Masa Depan", Senin (12/10).
Winda mengatakan ingin membuka mata masyarakat bahwa kegiatan literasi bukan hanya membaca, tetapi bagaimana mereka bisa membekali diri untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Winda juga menambahkan, dalam sektor industri, literasi diterapkan melalui pendekatan sistem yang lebih mengedepankan analisis keseluruhan sistem. Karena dengan pendekatan sistem, hal itu mampu menyelesaikan permasalahan hingga ke akar masalahnya.
Literasi menjadi fondasi penting bagi rakyat Indonesia di abad ke-21 untuk bertahan. Tak cukup hanya bisa membaca, tetapi juga paham konteks apa yang dibaca dan memanfaatkan kecakapan membaca untuk meningkatkan mutu hidup. "Jadi, literasi dasar penting dikuasai para milenial sebagai generasi penerus bangsa," kata Winda.