Kamis 15 Oct 2020 13:00 WIB

BPS Proyeksi Produksi Beras Tahun Ini Bertambah 310 Ribu Ton

Luas panen padi pada tahun ini tumbuh tipis 1,02 persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menata beras dagangannya di pasar PSPT, Jakarta (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, produksi beras sepanjang 2020 mencapai 31,63 juta ton dengan luas panen padi 10,79 juta hektare (ha).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata beras dagangannya di pasar PSPT, Jakarta (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, produksi beras sepanjang 2020 mencapai 31,63 juta ton dengan luas panen padi 10,79 juta hektare (ha).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, produksi beras sepanjang 2020 mencapai 31,63 juta ton dengan luas panen padi 10,79 juta hektare (ha). Jumlah tersebut naik 310 ribu ton atau satu persen dibandingkan realisasi produksi beras sepanjang 2019 yaitu 31,31 juta ton.

Luas panen padi juga mengalami pertumbuhan tipis, 1,02 persen, dibandingkan tahun lalu, 10,68 juta ha. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, proyeksi tersebut bersifat sementara karena angka produksi beras September hingga Desember merupakan angka sementara atau potensi.

Baca Juga

Sedangkan, sisa bulannya sudah menggunakan data realisasi yang didapatkan dari berbagai Kementerian/ Lembaga dan diolah dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA).

Tapi, dalam keadaan normal, potensi itu tidak jauh berbeda dengan realisasi. Hanya satu faktor patut menjadi perhatian, yakni peringatan BMKG akan terjadinya fenomena La Nina sejak Oktober hingga Desember.

Dengan fenomena tersebut, Suhariyanto menuturkan, curah hujan akan bertambah tinggi hingga mengakibatkan potensi multibencana seperti banjir dan longsor. "Kita tetap berharap, potensinya tidak jauh beda dengan realisasi, tapi tetap memperhatikan peringatan dari BMKG," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/10).

Dari data BPS, terlihat realisasi produksi beras sepanjang Januari hingga September 2020 mencapai 26,06 juta ton. Besaran ini turun 3,18 persen dari periode yang sama pada tahun lalu, 26,91 juta ton.

Perbaikan diharapkan terjadi pada sisa bulan tahun ini. BPS memproyeksikan, produksi beras sepanjang September hingga Desember dapat menyentuh 5,57 juta ton, bertambah 26,61 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Kenaikan produksi beras tidak terlepas dari pertumbuhan luas panen dan produksi padi. Sepanjang 2020, BPS memperkirakan, luas panen padi mengalami pertumbuhan 110 ribu ha dibandingkan tahun lalu, menjadi 10,79 juta ha.

Karena luas panen meningkat, Suhariyanto mengatakan, otomatis produksi padi juga tumbuh. Potensi produksi padi pada tahun ini diperkirakan sebesar 55,16 juta ton gabah kering giling (GKG), atau meningkat 1,02 persen.

Realisasi dari Januari hingga September tercatat mengalami penurunan 1,49 juta ton atau 3,17 persen menjadi 45,45 juta ton. Produksi yang membaik diharapkan terjadi pada Oktober sampai Desember. "Kita harapkan potensinya bisa terwujud," tutur Suhariyanto.

BPS memberikan beberapa catatan mengenai produksi beras tahun ini. Di antaranya, perlunya memperhatikan pergerakan produksi beras antar provinsi dan kabupaten/ kota. Sebab, produksi padi masih terpusat di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan, ketersediaan stok beras perlu diamati dari waktu ke waktu. "Sehingga perencanaan ke depan bisa semakin bagus," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement