Kamis 15 Oct 2020 12:49 WIB

Rusia Sebut 2 Senjata Baru di Perjanjian Perlucutan Nuklir

Rusia buat perjanjian perluncutan senjata nuklir dengan AS

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Bendera Rusia
Bendera Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan negaranya siap memasukkan dua dari lima senjata baru ke perjanjian perlucutan senjata nuklir dengan Amerika Serikat (AS), perjanjian yang dikenal sebagai New START (for Strategic Arms Reduction Treaty).

"Dari lima senjata baru, kami sudah memasukkan dua jenis yang sesuai konteks perjanjian, mereka (AS) tahu hal ini," kata Larvor pada media-media Rusia seperti dikutip Sputnik News, Kamis (15/10).

Baca Juga

Lavrov menolak mengungkapkan dengan detail jenis senjata api yang sudah Rusia masukkan ke dalam perjanjian. Di saat yang sama, menteri itu mengatakan New Start mencakup perjanjian rudal balistik interkontinental, rudal kapal selam, dan bomber strategis.

Lavrov menambahkan bila Washington ingin memasukkan senjata nuklir taktis ke dalam perjanjian, maka AS harus menarik rudal amerika dari negara-negara NATO. Ia juga mengatakan Rusia belum melihat adanya prospek New START akan ditandatangani dalam waktu dekat.

"Tidak, secara pribadi saya tidak melihat prospek itu, rekan-rekan saya yang bekerja di format antar departemen, yang bertemu dengan delegasi Amerika juga tidak melihat prospek itu, walaupun kami tidak pernah mengatakan kami menutup pintu dan mengakhiri semua kontrak," kata Lavrov.

Perjanjian New START yang dimulai 2010 mendorong Rusia dan AS mengurangi jumlah rudal strategis mereka. Perjanjian itu juga membentuk lembaga inspeksi baru untuk memverifikasi proses tersebut.

Namun, masa berlaku perjanjian ini akan habis pada Februari 2021. Moskow ingin memperpanjangnya. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengajukan perpanjangan perjanjian selama lima tahun ke depan. Tapi, AS ingin melibatkan Beijing dalam perjanjian ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement