REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menyambut Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada Jumat (16/10). AS sudah mencabut larangan masuk mantan kandidat presiden tersebut yang diberlakukan atas pelanggaran hak asasi manusia.
"Menteri Prabowo ditunjuk sebagai menteri pertahanan oleh presiden Indonesia yang terpilih dua kali, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kata seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya, Kamis (15/10).
Pejabat senior itu membela keras keputusan Pentagon untuk menggelar pertemuan antara Prabowo dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
"Beliau rekan kami, dalam kemitraan yang sangat penting dan sangat penting bagi kami untuk terlibat dengannya dan memperlakukanya sebagai mitra," kata pejabat tersebut.
Di kalangan pembela hak asasi manusia AS, Prabowo adalah mantan komandan pasukan khusus yang cukup kontroversial. Hal itu terutama tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Leste.
Namun, usai ditunjuk sebagai menteri pertahanan Prabowo juga menjadi tokoh penting bagi pemerintahan Trump yang ingin memperkuat hubungan bidang pertahanan dengan Indonesia. Terutama karena Washington khawatir dengan hubungan baik Indonesia dengan Rusia dan China.
Prabowo akan menerima pengarahan resmi di Washington D.C pada Kamis ini. Kabarnya Indonesia sedang mempertimbangkan membeli pesawat jet yang juga menarik minat Moskow.
Organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International mengecam keputusan Departemen Luar Negeri AS yang mengeluarkan visa Prabowo, sesuatu yang ditolak selama bertahun-tahun termasuk saat putra Prabowo lulus dari Boston University.