REPUBLIKA.CO.ID, REYKJAVIK -- Arnar Vidarsson merasa mendapat pengalaman unik. Sosok 42 tahun itu merupakan pelatih tim U-21 Islandia yang naik kelas secara dadakan, ke tim utama. Sebelumnya salah satu dari staf pelatih Erik Hamren terpapar covid-19. Walhasil semua orang di grup tersebut wajib mengikuti protokol kesehatan.
Mereka mengisolasi diri. Arnar dan timnya ditunjuk menangani skuat senior. Tak tanggung-tanggung Islandia langsung mendapatkan lawan berkelas.
Skuat Our Boys bertemu Belgia pada matchday keempat Grup 2 Liga A UEFA Nations League. Hasil akhir Islandia kalah 1-2 dalam duel yang berlangsung di Laugardalsvollur, Reykjavik, Kamis (15/10) dini hari WIB.
"Saya belum banyak waktu tidur. Ini merupakan 24 jam yang menarik, tapi menyenangkan. Kami bangga, dan para pemain bisa berbangga dengan diri mereka sendiri," kata Vidarsson, dikutip dari laman resmi UEFA.
Secara keseluruhan ia merasa pasukannya tampil baik. Bahkan mereka nyaris menyamakan kedudukan, Bek Islandia, Holmar Eyjolfsson merasa permainan timnya lebih berkembang di babak kedua.
Ada beberapa evaluasi yang dilakukan selama turun minum. Salah satunya bagaimana mereka mengawal Romelu Lukaku. Rencana tersebut, berjalan lancar.
"Dia sangat kuat. Selama istirahat kami memikirkan bagaimana menghadapinya. Tidak cukup satu orang mengawalnya. Tapi kami menaganinya dengan lebih baik, pada babak kedua," ujar Holmar.
Hasil ini membuat Islandia berada di juru kunci klasemen sementara Grup 2 Liga A. Skuat Our Boys selalu kalah dalam empat pertandingan.