REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Memperingati Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) yang biasa diperingati pada pekan kedua Oktober, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya merilis jumlah pasien gangguan refraksi mata yang ada di Kota Pahlawan. Kadinkes Surabaya Febria Rachmanita mengklaim, jumlah pasien gangguan refraksi mata di Surabaya mengalami penurunan drastis dibanding tahun sebelumnya.
Febria menjelaskan, pada 2019, jumlah pasien gangguan refraksi mata di Surabaya sebanyak 4.463 orang. Febria mengaku, pihaknya pun langsung mengambil sejumlah langkah preventif untuk menekan angka penderita. Pencegahan utamanya menyasar anak-anak dan lanjut usia.
“Jika dihitung dari awal Januari hingga Juli 2020, pasien gangguan refraksi mata yakni 2.665 orang. Penurunannya sangat signifikan,” kata Febria di Surabaya, Kamis (15/10).
Febria menjelaskan, strategi dan upaya penanggulangan yang dilakukan. Di antaranya, mengindetifikasi wilayah dan kelompok masyarakat yang berisiko mengalami gangguan refraksi. Menurutnya, upaya penanggulangan yang dilakukannya kali ini adalah menyasar anak-anak di usia sekolah dan lanjut usia (lansia).