REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang (KBRI Tokyo) bersama Bank Indonesia (BI), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan dashboard ekonomi Japan-Indonesia Partnership Lounge (Jaipong) pada Rabu (14/10) secara virtual. Jaipong merupakan bentuk inovasi dalam diplomasi ekonomi.
Jaipong merupakan platform data yang terintegrasi yang terbaru, terjangkau, akurat, dan berbasis waktu (Current, Reliable, Accurate, Timely/ CRAT) guna menyajikan informasi komprehensif terkait berbagai peluang kerja sama ekonomi bilateral Indonesia–Jepang. Platform ini sekaligus memperkenalkan investasi di Indonesia guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Dashboard ini diharapkan dapat menjadi pusat informasi khususnya di bidang ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo disampaikan pada video peluncuran.
Sinergi, transformasi, dan inovasi merupakan tiga kata kunci dalam memanfaatkan berbagai peluang perekonomian global serta maraknya digitalisasi. Hadirnya platform informasi Jaipong dapat memberikan perspektif positif bagi ekonomi nasional di kancah global.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menyampaikan, langkah-langkah kreatif yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi digital diyakini mampu meningkatkan ekspor dan perdagangan. Senada dengan hal tersebut, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, perlunya adaptasi, inovasi dan transformasi di tengah pandemi.
Peluncuran Jaipong merupakan upaya serius untuk menjembatani info terkini dalam perbaikan kemudahan berusaha. Jaipong memiliki lima keunggulan utama, seperti fitur bank data dan policy tracker yang selalu diperbarui, desain tampilan yang ramah, elegan, interaktif, dan mudah dipahami, menjadi one stop hub atau informasi yang lengkap dan terintegrasi dalam satu dashboard.
Selain itu, layanan tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang, juga dikembangkan oleh anak bangsa yang sedang berkuliah di Jepang. Mengusung tema Sinergi dalam Harmoni, dashboard Jaipong diharapkan dapat menjembatani kebutuhan investor atau mitra Jepang ke sumber informasi di berbagai website dan informasi resmi dari Pemerintah Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika