Kamis 15 Oct 2020 14:57 WIB

Suzuki Targetkan Posisi Tiga Besar

Suzuki ingin mengulang masa kejayaan pada era 80an.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Suzuki meluncurkan Karimun Wagon R 50th Anniversary Edition yang hanya diproduksi sebanyak 50 unit.
Foto: Dok Suzuki
Suzuki meluncurkan Karimun Wagon R 50th Anniversary Edition yang hanya diproduksi sebanyak 50 unit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Era 80-an dan 90-an adalah era kejayaan Suzuki di Indonesia. Saat itu, pabrikan Jepang tersebut sempat jadi market leader dalam pasar otomotif Tanah Air. Capaian emas di masa lalu itu pun dijadikan motivasi bagi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Apalagi, saat ini Suzuki sedang merayakan ulang tahun emas karena telah 50 tahun hadir di Indonesia. 4W Marketing Director PT SIS, Donny Saputra mengatakan, tahun ini Suzuki tengah berupaya untuk dapat mengulang kejayaan yang sempat diraih sebelumnya.

Baca Juga

"Pada tahun 80-an dan 90-an Suzuki bertengger pada posisi tiga besar. Bahkan saat itu kami sempat menjadi pemimpin pasar. Oleh karena itu, saat ini kami ingin mengulang masa kejayaan tersebut," kata Donny kepada Republika.co.id pada Selasa (13/10).

Menurutnya, pada masa tersebut, capaian penjualan Suzuki yang prima itu ditunjang oleh produk Suzuki Carry. Saat itu, Carry sangat diminati karena mobil tersebut hadir sebagai kendaraan yang fleksibel dan dapat digunakan sebagai kendaraan niaga dalam wujud pick up maupun kendaraan penumpang dalam wujud mini van.

Tapi, seiring berjalanya waktu, posisi penjualan Suzuki otomatis jadi incaran dari sejumlah pabrikan lain dan membuat iklim kompetisi semakin ketat. Kini, demi dapat mengulang masa kejayaan itu, Suzuki pun telah menyiapkan sejumlah strategi demi dapat memberikan kado spesial dalam anniversary 50 tahun Suzuki di Indonesia.

Beberapa waktu lalu, dalam diskusi virtual Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) dan Suzuki, ia juga sempat menyinggung soal strategi yang akan dilakukan oleh Suzuki. Salah satu strategi kunci yang dilakukan adalah lewat kehadiran produk baru.

Meski belum mengungkap produk apa saja yang akan diluncurkan, tapi ia memastikan bahwa kehadiran produk baru merupakan salah satu strategi yang telah disiapkan untuk dapat mendongkrak penjualan Suzuki. Diharapkan, strategi itu mampu berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat pasar domestik dan pasar ekspor.

"Oleh karena itu, tahun ini kami optimistis mampu kembali pada posisi tiga besar," ujarnya.

Saat ini, Suzuki juga telah berupaya untuk merangsang pasar lewat kehadiran Karimun Wagon R 50th Anniversary Edition. Selain itu, demi dapat menghadirkan produk yang semakin sesuai dengan kebutuhan pasar, Suzuki juga menghadirkan Carry dalam wujud mini bus dan blind van. Khusus untuk produk mini bus dan blind van ini, Suzuki pun melakukan kerja sama dengan perusahaan karoseri yang dipercaya untuk membangun Carry sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Menurutnya, inovasi lewat Suzuki Carry ini merupakan langkah penting karena produk ini memiliki kontribusi penjualan sebesar 55 persen. Sisanya, penjualan Suzuki ditunjang oleh beberapa mobil penumpang terlaris seperti Suzuki XL7 dan Ertiga.

Di satu sisi, karena kontribusi kendaraan penumpang juga cukup besar, maka Suzuki juga terus memperkuat segmen untuk kendaraan pessengger. "Kedepanya, segmen kendaraan penumpang akan terus mengalami pertumbuhan. Oleh karen itu, kami juga akan terus melakukan terobosan baru dalam segmen kendaraan penumpang karena kendaraan penumpang bukan hanya soal kebutuhan tapi juga berkaitan dengan gaya hidup atau status sosial," ucapnya.

Soal rekam jejak angka penjualan, berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Suzuki sendiri konsisten berada pada posisi lima besar sepanjang tahun 2016 hingga 2019.

Tahun ini, berdasar catatan penjualan pada Januari hingga Agustus, Suzuki juga berada posisi keempat. Tapi, secara year to date, ia menekankan bahwa market share Suzuki mengalami peningkatan sebesar 2,4 persen untuk wholesales dan peningkatan sebesar 2,6 persen untuk retail.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement