REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui Afiliasi Saka Energy Muriah Ltd (SEML), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang untuk pemenuhan kebutuhan gas Pembangkit Listrik Tambak Lorok Jawa Tengah.
“Secara operasional, pengaliran gas dari Lapangan Kepodang siap untuk dilaksanakan. Pengaliran gas dari Lapangan Kepodang diperlukan secepatnya dalam rangka melakukan performance test atas kinerja sumur dan surface production facility,” ungkap Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis, Syahrial Mukhtar.
Syahrial menjelaskan, Lapangan Kepodang berpotensi memproduksi gas bumi dengan rata-rata volume sebesar kurang lebih 15 BBTUD, selama periode penyaluran 37 bulan sejak pengaliran gas yang pertama kali (Gas In).
Selain itu, Syahrial menambahkan, Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah memang direncakan kembali diaktivatasi untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tambak Lorok dan pemenuhan gas bumi untuk pelanggan industri di Jawa Tengah. Dari blok tersebut, diperkirakan volume gas bumi harian rata-rata sebesar lebih kurang 10 - 20 MMSCFD. Saka Energi juga berencana akan memperbaiki portofolio perusahaan dengan melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di WK Muriah.
“Untuk mendukung pengaliran gas bumi Kepodang-Tambak Lorok, direncanakan dengan skema PJBG antara PGN dan PLN. Saat ini, SEML sedang dalam proses pengajuan alokasi dan harga gas ke SKK Migas dengan skema tersebut. Di sisi lain, kami juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian ESDM agar penyaluran gas ke Pembangkir listrik Tambak Lorok mendapatkan manfaat Kepmen ESDM 91K/ 2020 sehingga dapat mendorong produksi listrik yang lebih efisien,” ungkap Syahrial.
Pipa Tranmisi Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dengan panjang lebih kurang 201 km, siap untuk menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang ke Pembangkit Listrik Tambak Lorok. Selama ini KJG menyalurkan gas bumi yang keseluruhannya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan energi PLN Tambak Lorok dan selanjutnya dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik nasional. Dengan infrastruktur yang dimiliki tersebut, diharapkan dapat menjadi kunci agar penyaluran gas bumi berjalan lancar dan aman.
Direktur Utama PGN, Suko Hartono menambahkan, dengan kembali diaktifkannya Lapangan Kepodang menjadi momentum bagi KJG dan Saka Energi sebagai bagian dari subholding gas dalam mendukung percepatan monetisasi hulu Lapangan Kepodang dan dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional.
Dukungan dari seluruh stakeholder terhadap monetasi gas bumi di Lapangan Kepodang juga penting, agar kebermanfaatannya dapat optimum bagi produktivitas sektor kelistrikan di Jawa Tengah.
"PGN akan terus menguatkan bisnis distribusi dan transmisi gas bumi, serta berupaya untuk terus memberikan excellence service kepada pelanggan di seluruh sektor. Dengan kembali produksinya Lapangan Kepodang, diharapkan dapat memperkuat portofolio PGN sebagai Subholding Gas dan merupakan wujud nyata dukungan dalam menjaga lifting migas nasional," tutup Suko.