REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA - Ratusan pengungsi Rohingya di Bangladesh menggelar protes pada Rabu menentang pembunuhan dan penyiksaan anggota komunitas mereka di Myanmar.
Memegang spanduk dan plakat, para pengungsi di sebuah kamp berkumpul dan membentuk rantai manusia untuk menuntut segera diakhirinya pembunuhan dan penyiksaan di negara bagian Rakhine, Myanmar.
“Karena ada pembatasan, kami tidak mengumpulkan dalam jumlah besar. Sekitar 300 anggota kami secara damai mengambil bagian dalam demonstrasi hari ini hanya untuk menyoroti bahwa [orang-orang] kami masih dibunuh di Myanmar," kata Ansar Ali, seorang warga Rohingya di kamp tersebut, kepada Anadolu Agency.
Dia mengatakan salah seorang sepupunya ditembak mati oleh militer Myanmar pada Selasa. “Hampir setiap hari Tatmadaw [Tentara Myanmar] membunuh Rohingya di Arakan [Rakhine],” tambah Ali.