REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi tengah melakukan pengecekan kembali terhadap 480 ribu warga yang akan dijadikan sasaran vaksin Covid-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, saat ini data mentah target vaksin sudah didapat dari Dinas Dukcapil.
“Kita sudah dapat datanya dari dukcapil. Tapi kan kita harus re-checking sebab data sifatnya dinamis. Entah ada yang sudah pindah rumah atau meninggal,” kata Dezy, ditemui di Stadion Patrirot Candrabhaga, Kota Bekasi, Kamis (15/10).
Dia menuturkan, saat ini pihak pemkot sedang menyusun microplanning termasuk pemetaan wilayah yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin. Vaksin ini, kata Dezy, prinsipnya adalah membuat tubuh agar punya kekebalan ketika terpapar. Sehingga, virus yang menginfeksi tubuh bisa dilemahkan.
“Kalau ada benda asing masuk ke dalam tubuh, tubuh diharapkan punya respon. Nah itu yang kita harapkan,” jelas dia.
Dezy mengatakan, pemberian vaksin sifatnya selektif, bukan kemauan sukarela. Artinya, warga yang divaksin bukan hanya harus memenuhi kriteria berupa usia ataupun kerentanan terhadap risiko penularan virus, tetapi juga harus dalam kondisi yang prima.
“Kalau tidak dalam kondisi yang prima, seperti suhu tubuhnya tinggi dan punya penyakit penyerta yang berat, biasanya ditunda sampai kondisi dia aman,” ujar dia.