Kamis 15 Oct 2020 17:35 WIB

Layanan RSUD Tasikmalaya akan Kembali Normal Pekan Depan

Layanan RSUD Tasikmalaya ditutup karena ada nakes positif Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memantau kesiapan Gedung Rawat Inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo beberapa waktu lalu. Pelayanan enam poliklinik dan satu ruang rawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya ditutup sementara sejak Senin (12/10). Layanan itu ditutup setelah ditemukan tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memantau kesiapan Gedung Rawat Inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo beberapa waktu lalu. Pelayanan enam poliklinik dan satu ruang rawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya ditutup sementara sejak Senin (12/10). Layanan itu ditutup setelah ditemukan tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pelayanan enam poliklinik dan satu ruang rawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya ditutup sementara sejak Senin (12/10). Layanan itu ditutup setelah ditemukan tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19. 

Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Dudang Erawan Suseno mengatakan, kejadian itu berawal ketika adanya seorang nakes yang sakit. Setelah dilakukan pemeriksaa, nakes itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mengantisipasi penularan, para nakes yang melakukan kontak erat ditelusuri dan tempat praktik mereka ditutup sementara.

"Ada enam poliklinik dan satu ruang rawat ditutup sementara karena hasil tacing ada tenaga kesehatan positif," kata dia, Kamis (15/10).

Dudang mengatakan, penutupan sementara layanan enam poliklinik dan satu ruang rawat itu bukan dikarenakan ruangan terpapar Covid-19. Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sterilisasi ke ruangan-ruangan itu. Menurut dia, dalam satu kali 24 jam ruangan sebenarnya bisa kembali digunakan setelah disterilisasi. 

Namun, layanan itu tetap ditutup lantaran para nakes yang bertugas di enam poliklinik dan satu ruang perawatan itu harus menjalani karantina mandiri. Nakes yang harus melakukan karantina mandiri disebut tak bisa digantikan dengan yang lain lantaran spesialisasi yang berbeda.

Menurut dia, layanan enam poliklinik dan satu ruang perawatan dapat dibuka kembali setelah para nakes dipastikan tak terpapar Covid-19. "Rencana baru dibuka Senin (19/10)," kata dia.

Dudang mengatakan, hingga saat ini dari kasus itu terdapat lima nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19. Para nakes yang positif sudah menjalani perawatan. Sementara sekira 60 nakes yang melakukan kontak erat menjalani karantina mandiri.

"Kita juga sudah swab mereka (kontak erat). Hasilnya belum keluar," kata dia.

Ihwal pelayanan kepada pasien, ia menjelaskan, pasien umum dapat tetap ditangani oleh rumah sakit lain. Sementara untuk pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan, pihak RSUD dr Soekardjo telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait. 

"Kita sudah surati ke BPJS agat sistem rujukan ke RSUD untuk kasus tertentu dialihkannke rumah sakit lain dulu. Jadi tak ada masalah untuk pelayanan ke masyarakat," ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penutupan sejumlah layanan di RSUD dr Soekardjo memang sengaja ditutup sementara lantaran ada nakes positif Covid-19. Penutupan layanan itu dilakukan agar penularan Covid-19 tak menyebar lebih luas. 

Selama penutupan, petugas akan melakukan penelusuran (tracing) ke nakes lain yang melakukan kontak erat. Nakes yang melakukan kontak erat itu juga sementara harus menjalani isolasi mandiri. Selain itu, selama penutupan, ruangan yang ditutup juga perlu disterilisasi.

"Kita tak tutup semua karena dari aspek zona ruangan, RSUD berbeda dengan rumah sakit lain. Posisi bangunan di Rsud itu terpisah-pisah. Jadi poliklinik yang ditutup terpisah dari gedung lain," kata dia.

Menurut dia, dalam beberapa hari layanan di RSUD dr Soekardjo akan kembali normal. Masyarakat dapat kembali kembali berobat seperti biasa ke RSUD dr Sorkardjo.

Uus menambahkan, masyarakat tak perlu takut berkunjung ke rumah sakit setelah layanan kembali dibuka. Ia memastikan, jika sudah diizinkan kembali beroperasi, artinya ruangan itu sudah aman.

"Jadi tak perlu khawatir tapi tetap mematuhi protokol kesehatan," kata dia. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis, total kasus terkonfirmasi positif berjumlah 329 kasus. Sebanyak 204 orang telah dinyatakan sembuh, 113 masih menjalani perawatan,  dan 12 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement