Kamis 15 Oct 2020 17:27 WIB

Jerman Bergulat dengan Gelombang Kedua Wabah Covid-19

Tambahan kasus baru harian Covid-19 di Jerman melonjak beberapa hari terakhir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang penjaga menunjuk ke penumpang yang tiba untuk tes COVID-19 di pusat pengujian baru di bandara di Duesseldorf, Jerman, Senin, 27 Juli 2020. Pusat pengujian baru untuk virus corona didirikan di bandara Jerman karena pandemi, uji korona gratis diberikan untuk mereka yang kembali dari negara-negara yang ditunjuk sebagai daerah berisiko.
Foto: AP/Martin Meissner
Seorang penjaga menunjuk ke penumpang yang tiba untuk tes COVID-19 di pusat pengujian baru di bandara di Duesseldorf, Jerman, Senin, 27 Juli 2020. Pusat pengujian baru untuk virus corona didirikan di bandara Jerman karena pandemi, uji korona gratis diberikan untuk mereka yang kembali dari negara-negara yang ditunjuk sebagai daerah berisiko.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Peringatan digemakan di Jerman agar masyarakat negara ekonomi terbesar Eropa itu melakukan bagian mereka dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona baru. Saat ini Jerman bergulat dengan gelombang kedua wabah Covid-19.

Tambahan kasus harian Covid-19 di Jerman mencapai rekor pada Kamis. "Tidak ada keraguan lagi sekarang bahwa ini adalah awal dari gelombang kedua (wabah Covid-19) yang sangat besar," kata kepala staf Kanselir Jerman Angela Merkel, Helge Braun, kepada stasiun penyiaran publik ARD.

Baca Juga

"Pada awal gelombang kedua ini, kuncinya ada pada kita untuk menghentikan penularan infeksi. Semakin lama kita menunggu dan semakin kita tidak tegas, semakin virus ini berdampak tidak hanya pada kesehatan kita tetapi juga ekonomi kita," ujar Braun.

Menurut standar Eropa, Jerman sejauh ini mengalami tingkat infeksi virus corona dan kematian akibat Covid-19 yang relatif rendah selama pandemi. Namun, tambahan kasus baru harian Covid-19 telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir.

Kasus baru harian Covid-19 di Jerman sekarang telah mencapai rekor 6.638, sehingga total kasus sejak awal pandemi menjadi 341.223. Angka ini berdasarkan data dari Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular, Kamis.

Rekor kenaikan harian sebelumnya adalah 6.294 pada 28 Maret, menurut data RKI. Negara-negara bagian di Jerman pada Rabu (14/10) malam sepakat memperluas langkah-langkah pembatasan untuk melawan penyebaran virus corona ke wilayah-wilayah yang lebih besar di negara itu.

Keputusan tersebut diambil ketika kasus baru Covid-19 di Jerman melonjak. Namun Merkel memperingatkan bahwa langkah-langkah yang bahkan lebih keras mungkin diperlukan.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn memperingatkan perilaku masyarakat dalam beberapa hari mendatang akan menentukan apakah mereka dapat merayakan Natal bersama keluarga tahun ini.

"Penting untuk dipahami bahwa kita bukannya tidak berdaya melawan virus ini. Kita dapat melakukan sesuatu, kita semua dapat membuat perbedaan setiap hari," kata Spahn kepada radio Deutschlandfunk, Kamis.

"Kita dapat menjadi penghambat bagi penularan virus ini jika kita berhati-hati satu sama lain dan menjaga jumlah infeksi baru ke tingkat yang dapat kita tangani," imbuhnya.

Penghitungan Kamis menunjukkan jumlah korban jiwa akibat Covid-19 yang dilaporkan naik sebesar 33 menjadi 9.710 orang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement