REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) terus berupaya mengantisipasi lebih dini banjir di wilayahnya. Sejumlah persiapan terus dikebut mulai dari personel, pompa hingga menyiapkan lokasi pengungsian.
Wakil Wali Kota Jakut, Ali Maulana Hakim mengatakan, upaya itu untuk menghindarkan warganya dari banjir. "Berbagai upaya telah diambil," katanya saat dikonfirmasi Kamis (15/10).
Ali menjelaskan, Pemkot Jakut telah dalam Instruksi Wali Kota Jakut Nomor 32 Tahun 2020 tentang Penanganan Bencana Banjir yang telah ditandatangani pada Rabu (30/9). Instruksi tersebut sebagai turunan dari Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 52 Tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim. “Instruksi itu merupakan turunan dari Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang juga terkait hal yang sama,” katanya.
Saat ini, sejumlah lokasi telah dipersiapkan sebagai tempat pengungsian di antaranya, Kelurahan Semper Timur, Cilincing dan Kelurahan Pejagalan, Penjaringan. Lurah Semper Timur, Cahyo Hudoyo mengatakan, terdapat 11 lokasi yang disiapkan untuk menampung pengungsi.
Lokasi itu, tersebar di 5 RW di antaranya Kantor RW 01, Gereja Yoel, Masjid Jami Al Falah, Kantor Lurah Semper Timur, Masjid Unwanus Saadah, Kantor RW 03, Masjid Baiturrohim, SDS Salsabila, Masjid Nurul Iman, Masjid Al Hidayah dan Garasi Pa Surana. Ia menjelaskan, pihaknya telah memberi tanda lokasi tersebut untuk dijadikan tempat pengungsian.
"Sejak tanggal 10 Oktober kita sudah pasang tanda lokasi pengungsian biar warga mengetahuinya," ungkap Cahyo.
Di Kelurahan Semper Timur terdapat sejumlah lokasi yang rawan banjir. Yakni, berada di 5 RW antara lain, RW 01, 02, 03, 10 dan 11.
Cahyo menjelaskan, persiapan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, saat ini antisipasi banjir harus menggunakan protokol kesehatan seperti mengatur jumlah pengungsi, masker, hingga menyediakan cuci tangan lantaran pandemi Covid-19.
"Kita harus terapkan itu semuanya biar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sementara, di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, telah menyiapkan 14 lokasi pengungsian. Jumlah tersebut diharapkan mampu menampung ratusan pengungsi.
“Kita sudah siapkan 14 lokasi pengungsian dalam menghadapi musim penghujan tahun ini,” kata Lurah Pejagalan Ichsan Firdaosy.
Ichsan merinci, di 14 lokasi tersebut diharapakan mempu menampung 885 pengungsi. Lokasi pengungsian ini terdiri dari balai Rukun Warga (RW), sekolah, masjid, musala, gereja, hingga bahu jalan.
“Seluruh lokasi pengungsian sudah kami koordinasikan dengan pengelola setempat. Di sana juga sudah kami tempelkan stiker petanda titik lokasi pengungsian,” jelasnya.
Meskipun demikian, dia berharap lokasi tersebut tidak terpakai. Artinya, diharapkan tidak terjadi bencana yang menyebabkan warga mengungsi.
“Pengungsian ini hanya sebagai rencana awal kami dalam menghadapi bencana terutama saat musim penghujan. Harapannya tidak digunakan. Tidak terjadi bencana yang mengharuskan warga mengungsi,” tutupnya.
Adapun 14 lokasi pengungsian di Kelurahan Pejagalan yakni sebagai berikut:
1. Balai Warga RW 12, Jalan Boncel Nomor 1
2. SDN Pejagalan 09 Pagi, Jalan Cenang RW 12
3. Masjid Al Muhajirin, Jalan B6 Blok A 20, Teluk Gong Kavling RT 007 RW 13
4. Masjid Jami'baitul Muttaqien, Jalan Taman Permatan Indah 2 RW 15
5. Musala Al Huda, Jalan Teluk Nimbung RW 13
6. Gereja Katolik Santo Philipus Rasul, Jalan Teluk Gong Raya RW 07
7. Masjid Al – Falah, Jalan Gusti Permata 3 RW 14
8. Wahana Rakyat Berser, Jalan Permata 2 RT 001 dan 010 RW 07
9. SDN Pejagalan 03 Pagi, Jalan B Raya RT 006 RW 08
10. Masjid Al Iklas, Jalan Inspeksi Kali Duri RW 16
11. Masjid Nurul Fala, Jalan Kepanduan RT 001 RW 09
12. SDN Pejagalan 01, Jalan D Teluk Gong RW 10
13. SMPN 112 Jakarta, Jalan A1 Teluk Gong RW 08
14. Bahu Jalan Teluk Utara RW 09, 12, dan 13