Kamis 15 Oct 2020 18:09 WIB

Mancini Kaget Belanda Main Bertahan Lawan Italia

Belanda selama ini masyuhur dengan permainan ofensif total football.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.

REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Pelatih timnas Italia Roberto Mancini terkejut dengan pola permainan bertahan yang diterapkan Belanda saat kedua tim bersua pada laga Grup A1 UEFA Nations League. Padahal, Belanda masyhur dengan permainan ofensif total football. Italia berbagi poin dengan Belanda setelah bermain imbang 1-1 di Stadion Atleti d'Azzurri d'Italia, Bergamo, Kamis (15/10).

Mancini menyebut skuatnya layak berbangga hati dengan reputasi penampilan mereka yang terus berkembang. "Tidak ada masalah dengan serangan kami. Terkadang Anda mencetak gol di akhir serangan, terkadang tidak, itulah sepak bola," jelas sang pelatih dikutip dari Football Italia.

Baca Juga

La Nazionale unggul terlebih dahulu melalui winger kiri, Lorenzo Pellegrini menit ke-16. Namun, tim tamu berhasil menyamakan kedudukan lewat Donny van de Beek. Taktik Belanda yang mengandalkan formasi 5-3-2 menyulitkan permainan Federico Chiesa dkk.

"Saya pikir ini mungkin pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Belanda memperkenalkan bek ekstra untuk menghadapi Italia. Itu berarti mereka menganggap kami lawan yang benar-benar hebat. Kami menciptakan peluang yang dapat menjadi gol," sambung Mancini.

Hasil imbang itu sekaligus memperpanjang catatan tanpa kemenangan Italia di tiga laga terakhir. Dalam empat pertandingan Liga A Grup 1 UEFA Nations League, Italia menelan tiga hasil seri, dan satu kemenangan.

Meski demikian, Mancini tetap yakin anak asuhnya menunjukkan peningkatan permainan dari beberapa laga sebelumnya. Ia percaya diri Gli Azzurri akan kembali merebut kursi atas klasemen, yang kini ditempat timnas Polandia. Italia berada di posisi kedua Grup A1 dengan nilai 6, unggul satu poin dari Belanda dan tertinggal satu angka dari Polandia.

"Kami bermain di Polandia melawan tim yang bertahan dengan 10 orang. Belanda melakukan hal yang sama. Biasanya, saat ini pertandingan antara tim teratas, mereka cukup terbuka dan menyerang dari kedua sisi," kata Mancini.

Selanjutnya Nicolo Barella dan kolega akan menjamu Polandia di Stadion Citta del Tricolore pada 15 November. Italia mengakhiri kiprah mereka dengan bertandang ke markas Bosnia-Herzegovina tiga hari berselang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement