REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan sekolah lapang iklim yang diselenggarakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika membantu petani bercocok tanam dengan baik dan tepat waktu.
"Melalui SLI ini dapat menambah ilmu pengetahuan kami bidang pertanian yang dulunya dengan ilmu 'titen', sekarang dibantu teknologi sehingga bisa bercocok tanam tepat waktu," kata Robin, peserta SLI pada penutupan Sekolah Lapang Iklim Operasional di Balai Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Kamis(15/10).
Ada dua faktor keberhasilan para petani di lingkungan Legoksari atau Kecamatan Tlogomulyo, yakni tanah dan faktor cuaca atau iklim. "Apalagi pada pertanian tembakau dan kopi iklim sangat menentukan kualitas dari hasil panen tembakau tersebut," katanya.
Robin menuturkan faktor tanah alhamdulillah di wilayah Legoksari dan Kecamatan Tlogomulyo dianugerahi tanah yang subur sehingga mendapatkan hasil panen baik di musim kemarau maupun hujan.