REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo mengatakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di masa pandemi turut mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dalam konsumsi BBM. Roby menyebut selama AKB, konsumen cenderung beralih ke BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Turbo. Pertamina mencatat peningkatan ini terjadi pada kuartal ke III 2020.
"Pengguna kendaraan di Sumbar yang mengkonsumsi Pertamax meningkat rata-rata 48 persen, dibanding masa pra pandemi Januari dan Februari 2020," kata Roby, Kamis (15/10).
Roby menyebut lonjakan penjualan Pertamax Turbo didukung semakin meluasnya layanan produk. Pada Desember 2019, di Sumbar hanya ada 9 outlet penjualan Pertamax Turbo. Kini produk tersebut telah tersedia di 68 outlet yang tersebar di 17 kabupaten dan kota di Sumbar.
Secara keseluruhan, konsumsi BBM jenis bensin yaitu Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo pada bulan Juli hingga September 2020 di Sumbar mencapai lebih dari 1,8 juta liter per hari. Mengekor Pertamax dan Pertamax Turbo, Pertalite mencatat kenaikan konsumsi 15 persen. Sedangkan konsumsi Premium pada kuartal III adalah sebanyak 301.000 liter per hari.
Pada kategori BBM diesel, konsumen juga menunjukkan pergeseran pembelian. Konsumsi Pertamina Dex dan Dexlite di triwulan III 2020 masing-masing naik 96 dan 24 persen dibandingkan konsumsi pra pandemi. Keseluruhan konsumsi BBM jenis diesel seperti Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex untuk periode Juli hingga September 2020 mencapai 1,1 juta liter. Jumlah ini meningkat satu persen dibandingkan sebelum wabah covid-19.
Untuk mendukung masyarakat menggunakan BBM berkualitas, Pertamina kerap memberi program diskon. Mulai 12 Oktober, konsumen bisa menghemat Rp 250 per liter untuk pembelian Pertamax."Konsumen cukup melakukan transaksi non tunai menggunakan LinkAja dari aplikasi MyPertamina, potongan pun secara otomatis berlaku saat melakukan transaksi," ucap Roby.