REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi lahan pertanian terintegrasi milik salah satu warga di Dukuh Kanilan, Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10). Dari hasil kunjungan tersebut, Kementan dan Pemkab Karanganyar sepakat untuk mengkorporasi per 1.000 hektare (haperta) lahan pertanian kemudian mengintervensi dari hulu ke hilir.
Model pertanian modern berbasis korporasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan keuntungan (margin) bagi para petani. Dalam praktiknya, para petani akan mendapatkan pendampingan mulai hulu sampai hilir.
"Saya bersama Pak Bupati melihat akselerasi ketahanan pangan dan pertanian yang dilakukan di Karanganyar. Dari apa yang ada, kami sepakat untuk mengkorporasi per 1.000 hektare kemudian mengintervensi dari hulu ke hilir. Konsepsinya dibantu Gubernur, Dirjen dan Eselon I untuk membuat business plan dan perencanaan dari hulu ke hilir," terangnya kepada wartawan seusai kunjungan.
Dia menjelaskan, pendampingan dari hulu ke hilir itu antara lain pengolahan harus dengan mekanisasi tanpa mengabaikan kekuatan petani yang ada di masyarakat setempat. Para petani sudah diintervensi dengan pengenalan terhadap teknologi.