Kamis 15 Oct 2020 20:33 WIB

China Sanksi Pejabat karena Muncul Covid-19 di Qingdao

Kepala komisi kesehatan dan Direktur RS disanksi karena muncul Covid-19 di Qingdao

Red: Nur Aini
 Warga berbaris untuk tes COVID-19 besar-besaran di Qingdao di provinsi Shandong, Cina timur, Cina, 12 Oktober 2020. Kota itu akan menguji enam juta warganya dalam tiga hari setelah 12 kasus virus Corona COVID-19 yang ditularkan secara lokal ditemukan.
Foto: FEATUREPA-EFE/WANG HAIBIN
Warga berbaris untuk tes COVID-19 besar-besaran di Qingdao di provinsi Shandong, Cina timur, Cina, 12 Oktober 2020. Kota itu akan menguji enam juta warganya dalam tiga hari setelah 12 kasus virus Corona COVID-19 yang ditularkan secara lokal ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, QINGDAO -- Pemerintah kota Qingdao di China menyatakan pada Kamis (15/10) bahwa pihaknya telah menangguhkan jabatan kepala komisi kesehatan dan memecat direktur rumah sakit setelah muncul klaster baru wabah Covid-19.

Kota itu mengonfirmasi 13 infeksi sejauh ini, yang kebanyakan terkait dengan Rumah Sakit Dada Qingdao, tempat orang-orang yang baru kembali dari luar negeri dirawat di area isolasi. Klaster baru tersebut mengakhiri pencapaian China yang melaporkan nihil kasus penularan lokal dalam waktu sekitar dua bulan.

Baca Juga

Salah satu kasus baru itu terjadi pada seorang pekerja pelabuhan yang sebelumnya teruji positif Covid-19, namun hanya mengalami gejala setelah sekitar 20 hari, demikian menurut pemerintah Qingdao. Pekan ini, pemerintah kota itu mengumumkan akan melakukan uji deteksi Covid-19 kepada semua warganya yang berjumlah sembilan juta orang dalam waktu lima hari. Lebih dari tujuh juta hasil tes telah keluar pada Kamis pagi ini, tanpa ada laporan positif.

Secara keseluruhan, China telah mengambil langkah keras dalam mencegah penyebaran penyakit infeksi virus corona, termasuk dengan pengujian massal ketika muncul klaster baru, dan sempat melenyapkan penularan lokal sama sekali. Setelah menjadi negara pertama dengan penyebaran kasus yang cepat dan angka yang tinggi, kini jumlah kasus Covid-19 di daratan China bertahan di angka 85.622 kasus infeksi dan 4.634 kasus kematian dari jumlah kasus global mencapai hampir 39 juta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement