REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat sejak awal pekan terjadi 45 kejadian bencana alam di wilayahnya. Bencana tanah longsor adalah yang paling mendominasi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Irwan mengatakan sejak Senin (12/10) laporan yang masuk terdapat 32 kejadian tanah longsor, 12 banjir, dan satu kebakaran rumah di 16 kecamatan. Sebanyak 16 kepala keluarga (KK) atau 51 jiwa masih mengungsi akibat terdampak longsor di Kecamatan Bantarkalong.
"Laporan (bencana) masih terus masuk," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (15/10).
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya hingga Kamis siang, tanah longsor tersebar di 13 kecamatan. Dua kejadian longsor di Kecamatan Salopa, dua di Bantarkalong, empat di Cibalong, sembilan di Parungponteng, dua di Bojongasih, lima di Sodonghilir, serta dua di Jatiwaras. Selain itu masing-masing satu kejadian di Sukaraja, Cipatujah, Puspahiang, Tanjungjaya, Gunungtanjung, serta Bojonggambir.
Banjir terjadi di tiga titik di Bojongasih, enam titik di Karangnunggal, dan masing-masing satu titik di Cibalong, Cipatujah, serta Cikatomas. Sedangkan satu kebakaran rumah terjadi di Kecamatan Karangnunggal.
Irwan mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penanganan untuk membuka jalur transportasi yang tertutup longsor. "Di antaranya di Bantarkalong, Bojonggambir, Parungponteng. Kita terus koordinasi dengan PUPR untuk buka jalan itu," kata dia.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan, dan Permukiman Kabupaten Tasikmalaya Atep Dadi Sumardi mengatakan terdapat 11 titik ruas jalan yang terdampak banjir dan longsor sejak Senin lalu. Menurut dia, hingga saat ini pihaknya masih fokus membuka akses jalan yang tertimpa longsor.
"Masih ada beberapa titik yang tertutup longsor sehingga akses kendaraan bisa melintas dan daerah tidak terisolir," terang Atep.
Ia menyebut 11 titik ruas jalan yang tertutup longsor yaitu Jalan Cibuntu-Paguran, Jalan Bantarkalong-Pamijahan, Jalan Sindangreret-Cidadap, Jalan Cibalong-Derah, Jalan Papayan-Cikalong, dan Jalan Manonjaya-Salopa. Selain itu, titik longsor juga terjadi di Jalan Dedeul-Sodonghilir, Jalan Rancabakung-Bojongasih, Jalan Derah-Simpang Urmi, dan Jalan Sodonghilir-Derah.
Ihwal penanganan jalan yang terputus, Atep mengatakan pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi untuk melakukan penanggulangan jangka pendek dan jangka panjangnya. "Karena kita juga harus menghitung, penanganannya seperti apa. Dipulihkan atau pengalihan jalur. Kalau pengalihan jalur lebih murah biayanya, kenapa tidak dialihkan," kata dia.