REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Transaksi jual beli di Pasar Kreatif Bandung yang digagas oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mencapai Rp 1,4 miliar lebih dari target Rp 3 miliar. Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 9 hingga 18 Oktober menghadirkan 208 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan kegiatan Pasar Kreatif Bandung yang bekerjasama dengan Deskranasda Kota Bandung dilaksanakan di 9 mal di Kota Bandung melibatkan pelaku usaha fashion asesoris. Menurutnya, diharapkan pasar kreatif dapat meningkatkan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
"Omset di tujuh mal, alhamdulillah berdasarkan data Rp 1,4 miliar," ujarnya saat acara Pasar Kreatif Bandung di Festival Citylink, Kamis (15/10).
Menurutnya, angka tersebut dapat bertambah sebab kegiatan serupa akan dilaksanakan pada dua mal lainnya. Ia mengatakan, para pelaku usaha terdiri dari pelaku usaha fashion, fashion asesoris, souvenir, merchandise. Sementara itu katanya pelaku usaha di bidang kuliner belum dilakukan.
Menurutnya, pihaknya juga melakukan kepada ratusan pelaku usaha untuk meningkatkan pemasaran penjualan secara online. Katanya, berbagai kegiatan pula dilakukan untuk menjaga perekonomian masyarakat.
Kepala Deskranasda Kota Bandung, Siti Muntamah mengatakan Pasar Kreatif Bandung merupakan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat terlebih sejak pandemi covid-19 ekonomi masyarakat menurun. Katanya, diharapkan para pelaku usaha dapat terus berkarya di masa pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, pelaksanaan Pasar Kreatif Bandung dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya, pihaknya juga berupaya meningkatkan pemasaran pelaku usaha dengan mengadakan pelatihan marketplace atau untuk online.