Jumat 16 Oct 2020 02:41 WIB

Wapres: Angka Kebutaan karena Kelainan Kornea Cukup Tinggi

Wapres mengatakan 4,5 persen gangguan penglihatan disebabkan adanya kerusakan kornea.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden RI, Maruf Amin
Foto: Setwapres
Wakil Presiden RI, Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sebanyak tiga persen penduduk Indonesia yang mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan. Dari jumlah tersebut, 4,5 persen gangguan penglihatan disebabkan adanya kerusakan kornea.

Untuk angka kebutaan karena kornea ini, kata Ma'ruf, bisa ditekan dengan adanya donor mata. Namun, angka donor mata di Indonesia masih sangat minim.

Baca Juga

"Donor mata masih dianggap baru, tidak seperti halnya donor darah. Orang lebih memahami tentang donor darah," ujar Ma'ruf dalam acara Talkshow Donor Mata yang digelar dalam rangka Hari Jadi ke- 105 tahun Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU), Kamis (15/10).

Karena itu, bersamaan dengan peluncuran Cornea Donation Center Rumah Sakit Mata Undaan (CDC RSMU), Ma'ruf berharap dapat mengatasi permasalahan angka kebutaan akibat kelainan kornea yang tinggi di Indonesia. Ia berharap dibukanya CDC RSMU ini memudahkan warga yang berniat donor mata.

Ia juga mengharapkan CDC RSMU dapat terus bergerak menyosialisasikan donor kornea mata untuk membantu orang buta di Indonesia. "Saya mengharapkan dengan adanya CDC RSMU dapat semakin membuka mata hati calon pendonor kornea dan memenuhi kebutuhan donor kornea," kata dia.

Ia mengatakan, untuk satu donor kornea saja bisa bermanfaat untuk 5 orang yang sangat membutuhkan. Sementara, kondisi saat ini satu kornea mata diperebutkan 70 orang penerima donor diseluruh dunia. 

Karena itu, semakin banyak orang tergerak melakukan donor kornea akan semakin banyak terjadi estafet penerima kebaikan karena tertolong dari kebutaan. "CDC RSMU perlu terus mengembangkan diri dengan melengkapi sarana prasarana, meningkatkan kualitas dan keahlian para dokternya serta yang utama adalah meningkatkan pelayanan kepada pasien secara paripurna," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement