Jumat 16 Oct 2020 10:28 WIB

132 Juta Diprediksi Kelaparan Sampai Akhir Tahun Ini

Pandemi global menyingkap masih rapuhnya sistem pangan dan pertanian global.

Mati kelaparan/ilustrasi
Foto: osocio.org
Mati kelaparan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi menyingkap masih rapuhnya sistem pangan dan pertanian global serta memicu resesi ekonomi dunia.

Dalam Peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan akibat resesi ekonomi, setidaknya 132 juta orang di dunia diprediksi menderita kelaparan sampai akhir tahun ini.

Baca Juga

Bahkan sebelum pandemi, lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses yang tetap untuk makanan yang aman dan bergizi. Perwakilan FAO di Indonesia Victor Mol mengatakan pandemi menambah kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian.

Di sisi lain, pada saat yang sama, pandemi COVID-19 memberikan kesempatan untuk membangun kembali sistem pangan dan pertanian.

"Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua," kata Victor di Jakarta, Jumat (16/10).

Sistem pangan global, kata Victor, harus dibenahi mengingat sampai hai ini kelaparan masih terjadi. Ironisnya, angka kegemukan cukup tinggi. Lingkungan rusak, pemborosan makanan cukup marak, serta kurangnya proteksi pekerja sepanjang rantai pangan menjadi ironi di tengah kemampuan produksi pangan yang terbatas.

Ada pun tema Hari Pangan Sedunia tahun ini "Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita" menyerukan untuk membangun kembali dengan sistem pangan yang lebih baik dan pertanian yang lebih tangguh dan kuat.

Hari Pangan Sedunia tahun ini juga memberikan kesempatan untuk berterima kasih kepada Pahlawan Pangan, yakni petani, nelayan, komunitas hutan dan pekerja di seluruh rantai pasokan makanan. Berkat mereka, dalam keadaan apa pun, terus menyediakan makanan untuk komunitas mereka dan sekitarnya.

Pahlawan Pangan terus bekerja dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang berubah. Hal ini menunjukkan ketangguhan para pahlawan pangan dan pentingnya menjaga rantai pangan tetap hidup.

Memperingati Hari Pangan Sedunia ini, FAO Indonesia juga mengadakan serangkaian kegiatan di bulan Oktober bertajuk Food Heroes Festival yang berpusat pada kegiatan-kegiatan virtual.

Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ini, FAO pun menginjak usia 75 tahun. FAO berdiri pada 16 Oktober 1945, beberapa hari sebelum Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan.

Organisasi ini dibentuk untuk membangun pertanian dan menyediakan makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang. Kehancuran masif perang Dunia II yang menimbulkan jutaan korban meninggal dunia baik karena perang maupun kelaparan merupakan latar belakang berdirinya FAO.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement