Jumat 16 Oct 2020 13:26 WIB

Jaga Puncak Klasemen, Quartararo Berambisi Juara di Aragon

Ia mengoleksi 115 poin, unggul 10 angka atas andalan Suzuki, Joan Mir di tangga kedua

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pembalap tim Petronas Yamaha, Fabio Quartararo,memegang trofi usai berhasil menjadi juara Grand Prix (GP) Andalusia, di Sirkuit Jerez, Spanyol, Ahad (26/7).
Foto: David Clares/AP
Pembalap tim Petronas Yamaha, Fabio Quartararo,memegang trofi usai berhasil menjadi juara Grand Prix (GP) Andalusia, di Sirkuit Jerez, Spanyol, Ahad (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo antusias menatap GP Aragon di depan mata. Pria kelahiran Prancis ini sedang berada di atas angin.

Dalam sembilan seri sepanjang musim 2020 bergulir, ia meraih tiga kemenangan. Situasi demikian membuat Quartararo ada di puncak klasemen sementara.

Ia mengoleksi 115 poin, unggul 10 angka atas andalan Suzuki, Joan Mir di tangga kedua. Namun pekan lalu, Quartararo mendapat tantangan hebat di sirkuit Le Mans.

Setelah meraih pole position, pembalap 21 tahun itu harus puas mengakhiri perlombaan di urutan kesembilan. Cuaca hujan mengakibatkan yang bersangkutan gagal naik podium.

Meski demikian ia tak terlampau kecewa. Quartararo merasa mendapat pelajaran dari balapan tersebut.

Kini sirkut Aragon menunggunya. Ia bertekad tampil maksimal di GP ke-10 musim 2020 itu.

Quartararo meyakini motor Yamaha M1 2020 miliknya cocok untuk sirkuit di Spanyol tersebut. Ia berharap catatan waktu mereka, lebih baik dari tahun lalu.

"Kami memiliki potensi besar. Saya pikir di tahun yang gila ini, apa pun bisa terjadi. Saya percaya diri, saya merasa kuat. Saya akan melakukan yang terbaik untuk tampil secepat mungkin," kata sosok yang baru meraih 10 podium sepanjang berkarir di Moto GP itu, dikutip dari Crash, Jumat (16/10).

Berdasarkan sesi latihan bebas ke dan keempat, serat kualifikasi di Le Mans, Quartararo merasa mengukir hasil bagus dari sisi kecepatan. Namun cuaca buruk mengganggu penampilannya saat perlombaan dimulai.

Hujan membasahi lintasan. Sirkuit Le Mans telah berlalu.  Ia tidak menyesali apa pun.

"Secara umum kami tidak mengalami balapan buruk dalam kondisi tersebut. Kami belajar banyak untuk melihat di mana kami bisa meningkatkan motor kami," ujar Quartararo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement